Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JASA KONSTRUKSI: Iklim nasional tidak berpihak pada kontraktor lokal

JAKARTA: Kian melonjaknya pertumbuhan pasar jasa konstruksi di Indonesia belum diimbangi oleh kemampuan yang memadai dari perusahaan jasa konstruksi nasional.

JAKARTA: Kian melonjaknya pertumbuhan pasar jasa konstruksi di Indonesia belum diimbangi oleh kemampuan yang memadai dari perusahaan jasa konstruksi nasional.

Ketua Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) Sudarto mengatakan pasar jasa konstruksi di Indonesia kian meningkat sejalan dengan kenaikan perkonomian Indonesia.

"Untuk tahun ini saja, AKI memprediksikan pasar jasa kontruksi nasional akan tumbuh 100% dari Rp200 triliun menjadi Rp400 triliun," katanya saat ditemui di press conference BAUMA 2013, Rabu (13/2/2013).

Dia menjelasakan hal tersebut disebabkan terhentinya pembangunan nasional dari 1998 hingga 2006 karena sejumlah permasalahan negara yang ada.
Ketika masalah tersebut dapat diatasi, lanjutnya, baru disadari bahwa pembangunan di Tanah Air sangat kurang. Oleh karena itu sejak 2008 hingga sekarang pembangunan terus menggeliat.

Namun, kondisi tersebut tidak lantas mendatangkan untung bagi pelaku konstruksi dalam negeri. Pasalnya pasar jasa konstruksi yang baru berkembang sejak 5 tahun terakhir belum mampu menghasilkan kompetensi kontraktor yang terbilang memadai.

Sudarto menyampaikan masalah yang paling krusial yakni tingginya suku bunga bagi kontraktor di Tanah Air yang jauh jika dibandingkan dengan negara lainnya.

"Bayangkan saja suku bunga untuk kontraktor di sini mencapai 12,5%, sedangkan di Singapura atau Malaysia hanya 3-4%. Jadi, bagaimana kita dapat memperkuat modal," pungkasnya.

Hal ini, menurutnya membuka peluang bagi kontraktor asing untuk bergerilya ke dalam negeri mengingat potensi yang sangat tinggi.

"Mereka membawa investasi yang tidak sedikit ke sini. Jadi, mau tidak mau kita harus menerima kontraktor yang dibawa," paparnya.

Umumnya, lanjut Sudarto, perkembangan jasa konstruksi di negara lain sudah mulai menurun. Sehingga mereka mengincar Indonesia sebagai negara yang potensial untuk berekspansi.

"Kalau kita tidak membenahi diri maka hal tersebut lama kelamaan akan menjadi ancaman serius bagi kontraktor lokal," jelasnya.

Karena itu, dia mengharapkan perbankan nasional dapat memberikan suku bunga yang kompetitif bagi kontraktor agar dapat memperkuat kapasitas guna bersaing dengan kontraktor asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rustam Agus
Editor : Others
Sumber : Dimas Novita Sari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper