Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APBN-P 2012 Terganjal 4 Masalah Utama Serap Belanja Modal

JAKARTA: Pemerintah melihat setidaknya ada empat permasalahan utama yang menyebabkan rendahnya penyerapan belanja modal dalam APBN-P 2012. Dedy Supriadi Priatna, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional

JAKARTA: Pemerintah melihat setidaknya ada empat permasalahan utama yang menyebabkan rendahnya penyerapan belanja modal dalam APBN-P 2012.
 
Dedy Supriadi Priatna, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, menyebutkan keempat permasalah itu adalah, pertama masalah pengadaan lahan yang menghambat pembangunan infrastruktur.

Akibatnya, penyerapan belanja modal mejadi ikut terpengaruh,
 
Kedua keterlambatan proses tender karena ada perubahan mekanisme, ketiga pembintangan anggaran, dan keempat daftar isian penggunaan anggaran (DIPA) yang terlambat turun sehingga penggunaan belanja modal APBN-P 2012 ikut tertunda.
 
"2013 [penyerapan belanja modal] bisa 95% ke atas. Saya optimistis apabila peraturan pengadaan tanah beres, dan permasalahan lainnya tadi diperbaiki," katanya, Selasa (8/1/2013).
 
Sementara itu Menteri Negara Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida S. Alisjahbana mengatakan peningkatan alokasi belanja modal dari APBN 2012 ke APBN-P 2012 tidak diimbangi dengan kapasitas penyerapan kementerian/lembaga (K/L) bersangkutan.
 
"Memang [peningkatan alokasi dalam] APBN-P 2012 sulit untuk dikejar. Karena ada proses lagi di DPR, Kementerian Keuangan. Ini memang harus dikaji karena kapasitas [K/L]tentu terbatas. [Alokasi] dinaikkan, kan [K/L] harus mengejar," katanya.  (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Writer
Editor : Others
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper