Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DAGING SAPI: Sebanyak 92 Importir Peroleh Alokasi 85.000 Ton

JAKARTA : Sebanyak 92 importir daging sapi dan sapi bakalan yang memperoleh alokasi 85.000 ton pada 2013.Sekitar 20 perusahaan mendapatkan izin impor sapi bakalan, sedangkan alokasi impor daging sapi beku dibagikan kepada 72 perusahaan.Dirjen Peternakan

JAKARTA : Sebanyak 92 importir daging sapi dan sapi bakalan yang memperoleh alokasi 85.000 ton pada 2013.Sekitar 20 perusahaan mendapatkan izin impor sapi bakalan, sedangkan alokasi impor daging sapi beku dibagikan kepada 72 perusahaan.Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian Syukur Iwantoro mengatakan pihaknya sudah menandatangani surat rekomendasi permintaan pemasukan (RPP) untuk impor sapi bakalan pada 4 Desember lalu. Selain itu, dia menandatangani surat RPP impor daging beku untuk hotel, restaurant dan katering (horeka)  pada 5 Desember."RPP daging beku untuk industri olahan belum ditandatangani, karena masih ada beberapa dokumen yang harus dilengkapi," ujarnya, Senin (10/12/2012).Dia menambahkan untuk rekomendasi impor pada 2013 berbeda dengan surat rekomendasi impor tahun ini, karena RPP untuk tahun depan berlaku langsung untuk satu tahun. Sementara itu, untuk tahun lalu, surat RPP berlaku selama enam bulan.Meski begitu, menurutnya, realisasi impor daging beku tetap dibagi per semester dan realisasi impor sapi bakalan per kuartal. Dia membagi impor daging beku masuk ke Indonesia menjadi dua semester. Jika semester satu tidak terealisasi tidak bisa diluncurkan ke semester dua. "Jika dimasukkan ke semester dua akan kena pinalti."Untuk sapi bakalan, lanjutnya, pemerintah akan membagi impornya menjadi empat kuartal yaitu kuartal pertama, kedua, ketiga, dan keempat.Dengan pemberlakuan surat rekomendasi itu selama satu tahun, katanya, tidak ada penambahan impor daging untuk tahun depan.

Kementerian Pertanian mulai mengetatkan impor sapi bakalan dan daging beku untuk tahun depan diantaranya adalah tidak adanya penambahan kuota yang telah ditetapkan melalui surat rekomendasi permintaan pemasukan impor daging sapi.Seperti diketahui, pada tahun ini, impor daging sapi sebesar 85.000 ton. Kemudian ada penambahan alokasi impor sebanyak 7.000 ton, sehingga total impor daging sapi tahun ini 92.000 ton, terdiri dari daging sapi beku 41.000 ton, dan sapi bakalan 51.000 ton atau 283.000 ekor.Dia menambahkan kebutuhan daging untuk hotel, restoran, dan katering tidak dapat dipenuhi dari dalam negeri sehingga masih diimpor."Sekarang kan sudah tahu kalau tidak bisa diproduksi di dalam negeri dan sudah kita hitung kebutuhannya sehingga tak perlu tambahan impor."Dia menambahkan, sisa kuota impor tahun ini masih ada yang belum terealisasi. Yakni, sekitar 2.000 ton daging beku dan 2.600 ekor sapi bakalan. "Untuk akhir tahun ini dan awal tahun depan masih bisa dipenuhi dari situ dan sapi lokal karena di feedloter juga masih ada."Pada 2013, Syukur mengatakan kuota impor daging sapi sebesar 80.000 ton. Ini berdasarkan hasil rapat koordinasi di Kementrian Koordinator Perekonomian beberapa waktu lalu. Dia merinci, jumlah kuota impor daging sapi tersebut terbagi atas sapi bakalan sebanyak 267.000 ekor atau setara dengan 48.000 ton dan daging beku sebanyak 32.000 ton.Untuk impor daging beku, menurutnya, sebagian besar adalah untuk kebutuhan hotel, restoran, dan katering berupa prime cut dan fancy seperti buntut atau oxtail serta sebagian kecil untuk industri olahan berupa secondary cut atau CL 85 dan CL 65.Menteri Pertanian, Suswono mengatakan, pemerintah akan tetap berkomitmen untuk swasembada daging sapi dengan mengurangi impor. Dia mengakui, saat ini persebaran daging sapi tidak merata, sehingga, beberapa daerah mengalami lonjakan harga karena minimnya suplai.Mentan Suswono mengharapkan untuk membangun Rumah Potong Hewan (RPH) di wilayah sentra-sentra populasi sapi. (bas) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper