Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DEFISIT NERACA PERDAGANGAN: Berisiko Perlebar Current Account

JAKARTA--Defisit neraca perdagangan berisiko memperlebar defisit transaksi berjalan (current account) dari proyeksi 2,2% terhadap PDB menjadi kisaran 2,4% terhadap PDB.Plt. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan defisit

JAKARTA--Defisit neraca perdagangan berisiko memperlebar defisit transaksi berjalan (current account) dari proyeksi 2,2% terhadap PDB menjadi kisaran 2,4% terhadap PDB.Plt. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan defisit neraca perdagangan kumulatif Januari-Oktober 2012 disebabkan oleh tingginya importasi minyak dan pesawat."Mudah-mudahan masih bisa surplus lah [sampai akhir tahun]. Tapi tergantung kondisi global terkait lah," katanya di Kemenkeu, Selasa (04/12).Defisit tersebut di luar espektasi pemerintah dan Bank Indonesia. Pasalnya, pemerintah dan Bank Indonesia, lanjut Bambang, memproyeksi terjadinya penurunan impor pada kuartal IV/2012."Ekspor mudah-mudahan tidak terlalu turun, sedikit membaik lah. Mudah-mudahan masih bisa surplus pada November-Desember," ujarnya.Bambang menuturkan persepsi investor atas Indonesia masih positif karena defisit transaksi berjalan masih berada dalam batas toleransi, yakni di bawah 3% dari PDB.Berdasarkan data Bank Indonesia, transaksi berjalan pada kuartal I/2012 membentuk defisit 1,5% PDB atau US$3,2 miliar. Pada kuartal II/2012, defisitnya melebar menjadi US$6,9 miliar atau 3,1% PDB.Namun, pada kuartal III/2012 defisit transaksi berjalan kembali turun ke level 2,38% PDB atau US$5,3 miliar. Adapun pada kuartal IV/2012 diproyeksi turun menjadi 2,2% PDB."Sempat ditargetkan di kuartal IV/2012 2,2% PDB defisit current accout-nya. Ya antara 2,2% PDB sampai 2,4% PDB lah kalau ada pelemahan sedikit," kata Bambang.  (if) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Diena Lestari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper