Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HUTAN: Pengajuan Izin Pinjam Untuk Pertambangan Turun 41%

JAKARTA: Pengajuan izin pinjam pakai kawasan hutan untuk kegiatan pertambangan diperkirakan tidak seramai tahun-tahun sebelumnya.Sekertaris Jenderal Kementrian Kehutanan Hadi Daryanto mengatakan anjloknya harga komoditas menjadi penyebab minimnya perusahaan

JAKARTA: Pengajuan izin pinjam pakai kawasan hutan untuk kegiatan pertambangan diperkirakan tidak seramai tahun-tahun sebelumnya.Sekertaris Jenderal Kementrian Kehutanan Hadi Daryanto mengatakan anjloknya harga komoditas menjadi penyebab minimnya perusahaan pertambangan yang mengajukan izin pinjam pakai."Di kuartal IV sepertinya jumlah perusahaan yang mengajukan izin pinjam pakai tidak akan bertambah karena harga komoditas sedang tidak bagus," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (20/11/2012).Berdasarkan data Kementerian Kehutanan, hingga September 2012, terdapat 51 izin pinjam pakai kawasan hutan untuk kegiatan eksplorasi. Jumlah tersebut turun 41,18% dibandingkan dengan jumlah izin di periode yang sama tahun lalu sebanyak 72 buah.Adapun luas kawasan hutan yang digunakan untuk kegiatan eksplorasi mencapai 162.120 hektare, turun 107,68% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu seluas 336.695 hektare.Sementara itu, jumlah izin pinjam pakai untuk kegiatan eksploitasi per September 2012 mencapai 50 unit, naik 20% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebanyak 40 unit. Luas lahan pinjam pakai untuk kegiatan eksploitasi mencapai 52.155 hektare, naik 60,36% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu."Kebanyakan izin pinjam pakai untuk eksplorasi dan eksploitasi digunakan oleh pertambangan batu bara," jelasnya.Hal sebaliknya terjadi pada hutan tanaman industri (HTI). Menurutnya, kebutuhan kayu untuk pulp dan pertukangan yang terus meningkat menyebabkan luasan HTI terus bertambah.Data Kemenhut menyebutkan luas HTI per September 2012 mencapai 9,82 juta hektare, naik 1,5% dibandingkan dengan luas HTI di periode yang sama tahun lalu."HTI masih diminati kalau melihat nilai investasinya per September 2012 yang mencapai Rp18,8 triliun," imbuhnya.Pertumbuhan luas HTI diikuti peningkatan produksi kayu yang mencapai 16,87%, dari 24,58 juta meter kubik per September 2011 menjadi 28,74 juta meter kubik di periode yang sama tahun ini.

Hadi memperkirakan krisis yang terjadi di Benua Biru bakal memengaruhi ekspor hasil hutan Indonesia tahun ini. Meski demikian, lanjutnya, permintaan hasil hutan Indonesia dari Cina dan India masih tetap mengalami pertumbuhan.Sepanjang 9 bulan pertama tahun ini, volume ekspor hasil hutan mencapai 905,61 juta meter kubik. Jumlah tersebut tumbuh 22,81% dibandingkan dengan volume ekspor di periode yang sama tahun lalu sebesar 699,07 juta meter kubik.Adapun nilai ekspor hasil hutan per 3 kuartal awal 2012 mencapai US$1,55 juta, naik 21,74% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai US$1,27 juta. (bas)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro