Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI KREATIF: Tergerus Produk Impor Dan Pembajakan

SEOUL: Kementerian Pariwisita dan Ekonomi Kreatif menyatakan kinerja industri kreatif nasional sampai sekarang masih banyak tergerus oleh derasnya berbagai produk impor dan pembajakan sehingga pertumbuhan sektor ini masih terpasung.Mari Elka Pangestu,

SEOUL: Kementerian Pariwisita dan Ekonomi Kreatif menyatakan kinerja industri kreatif nasional sampai sekarang masih banyak tergerus oleh derasnya berbagai produk impor dan pembajakan sehingga pertumbuhan sektor ini masih terpasung.Mari Elka Pangestu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengatakan Indonesia merupakan pasar yang sangat empuk bagi para pemain sektor kreatif global seperti China, Eropa, Jepang, hingga AS.Menurutnya, dari 240 juta penduduknya, sekitar 67 juta orang merupakan anak muda berumur hingga 14 tahun, sedangkan sekitar 30 juta orang di antaranya adalah mereka yang gemar bermain game.Besarnya pasar produk-produk ekonomi kreatif di dalam negeri membuat impor tumbuh sangat besar. Produk  impor tadi  membuat industri kreatif lokal sulit bersaing.“Lebih dari 90% film kartun anak-anak bahkan masih diimpor bahkan tidak ada sama sekali karakter Keindonesiaan di dalamnya. Untuk mengurangi impor menjadi tantangan yang sangat besar,” tuturnya ketika berdialog dengan Presiden dan CEO Korean Creative Content Agency (KOCCA) Hong Sang-Pyo, Senin (24/9/2012).Perkembangan produk ekonomi kreatif dari dalam negeri seperti animasi, perfilman, musik hingga konten digital pun tak lepas dari ancaman para pembajak yang melakukan duplikasi dan peredaran secara ilegal yang merugikan para pelaku kreatif.Atas berbagai masalah tersebut, kata Mari, Indonesia ingin belajar dan membuka ruang kerja sama dengan Korea Selatan agar para pelaku ekonomi kreatif di dalam negeri tumbuh dan berdaya saing.Jika ada beberapa hal yang sangat positif, lanjutnya, Indonesia tak akan segan mengadopsi sistem pengembangan industri kreatif Korsel untuk diterapkan kepada industri serupa di dalam negeri agar dapat berkembang lebih pesat.Mari mengakui saat ini Korsel menjadi salah satu negara yang berhasil mengelola industri kreatif berbasis animasi, konten, dan film yang sangat sukses di dunia. Ekonomi kreatif di Korsel bahkan telah berkontribusi 6,1% terhadap PDB.Adapun, setiap permintaan produk kreatif senilai 1 miliar kwon (Rp8,8 miliar) akan menciptakan sekitar 12 tenaga kerja baru baik secara langsung maupun tak langsung. “Itulah sebabnya, kerja sama kedua negara dalam industri kreatif sangat penting.” (if) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper