JAKARTA:Pemerintah menargetkan volume perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan meningkat 10%-15%, jika Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antarkedua negara telah disepakati dan diterapkan.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan untuk meningkatkan volume perdagangan secara signifikan, strategi yang dilakukan Indonesia adalah mengirimkan bukan hanya sekadar bahan baku seperti yang dilakukan selama ini, tetapi juga produk yang memiliki nilai tambah.
“[Jika diterapkan CEPA RI-Korsel] mungkin [peningkatan volume perdagangan] antara 10% sampai 15%,” kata Gita menjawab pertanyaan wartawan di Istana Presiden Jumat, 13 Juli 2012.
Gita mengatakan pada tahun lalu volume perdagangan Indonesia dan Korsel sebesar US$ 29 miliar, dan menduduki peringkat tiga besara dibandingkan dengan sejumlah negara yang menyerap produk Indonesia selama ini.“Kekuatan kita selama ini, yaitu pengiriman bahan baku. Ke depan, kita bisa kirim bahan yang ada nilai tambah. [Seperti] ban, terus peralatan, spare part,” kata Gita.
Menurutnya, tahapan perundingan baru dilakukan sekali, dan untuk kesepakatannya kemudkinan masih memerlukan waktu bulanan bahkan bisa tahunan.
Seperti diketahui, Indonesia dan Korea Selatan memasuki negosiasi tahap pertama Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) setelah hasil studi gabungan melewati tahap konsultasi publik pada Februari 2012.
Perundingan tahap pertama yang digelar di Jakarta hari ini membahas kerangka acuan (term of reference) cakupan CEPA kedua negara, antara lain perdagangan barang, fasilitas kepabeanan, dan penyelesaian kisruh. (spr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
