Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASAR ORGANIK: Jabar Andalkan 50.000 Ha Padi Organik

BANDUNG – Petani Indonesia pada umumnya belum ada yang bisa bermain di pasar organik internasional yang potensinya diperkirakan mencapai Rp300 triliun.Ketua Umum Asosiasi Produsen Pupuk Jawa Barat (AP2JB) R Adang Herry Pradity mengatakan mayoritas

BANDUNG – Petani Indonesia pada umumnya belum ada yang bisa bermain di pasar organik internasional yang potensinya diperkirakan mencapai Rp300 triliun.Ketua Umum Asosiasi Produsen Pupuk Jawa Barat (AP2JB) R Adang Herry Pradity mengatakan mayoritas petani di Jabar masih bergantung pada pupuk kimia dan belum sadar akan pentingnya pertanian organik."Kita kalah dengan sejumlah negara yang lahan pertaniannya kecil seperti Vietnam dan Thailand. Seharusnya kita bisa ikut ambil bagian di pasar organik dunia karena akan sangat menguntungkan sekali," kata Adang kepada Bisnis, Senin (18/6). Sementara itu, Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Barat Entang Sastraatmadja mengakui jika jumlah petani yang sudah menggunakan sistem organik di Jabar jumlahnya tidak lebih baru 4% dari luas lahan pertanian."Semua pihak harus bertanggungjawab, pemerintah, pengusaha, perguruan tinggi dan petani. Untuk menciptakan pertanian organik ini harus dilakukan secara holistik tidak bisa parsial," kata Entang. Dia menjelaskan kondisi air, tanah dan pupuknya untuk pertanian organik itu harus bebas limbah kimia. Bahkan, tanamannya jangan sampai tercemar oleh polusi udara terutama kendaraan bermotor. Dengan demikian, untuk menghasilkan produk pertanian organik yang berkualitas memang tidak mudah dan tidak sederhana. Selain itu, menurutnya, para petani masih perlu diberikan penyuluhan mengenai pentingnya menghasilkan tanaman organik. Petani untuk tanaman organik tidak bisa suka-suka dalam menanamnya.(api)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Hedi Ardia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper