Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AIR BAKU: Tiga waduk di Jatim segera beroperasi

JAKARTA: Kementerian Pekerjaan Umum memprediksi pasokan air baku nasional akan naik hingga 2.300 liter perdetik, menyusul akan difungsikannya tiga waduk baru di wilayah Jawa Timur. Dua dari tiga bendungan itu akan difungsikan Juni 2012. 

JAKARTA: Kementerian Pekerjaan Umum memprediksi pasokan air baku nasional akan naik hingga 2.300 liter perdetik, menyusul akan difungsikannya tiga waduk baru di wilayah Jawa Timur. Dua dari tiga bendungan itu akan difungsikan Juni 2012. 

 

Ketiga waduk itu adalah Bendungan Gonggang di Magetan, Bendung Gerak Bojonegoro, dan Bendung Gerak Sembayat di Lamongan. Operasional tiga bendungan itu juga diperkirakan akan  meningkatkan pasokan air untuk kebutuhan irigasi di provinsi Jawa Timur hingga 12.000 liter per detik. 

 

Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PU Mohammad Hasan mengatakan ketiga bendungan atau waduk itu akan difungsikan untuk memenuhi kebutuhan air minum, air baku, dan juga irigasi. 

 

“Ketiganya memanfaatkan aliran sungai Bengawan Solo. Jadi terutama manfaatnya untuk masyarakat yang tinggal di sekitar sungai tersebut,” ujar Hasan akhir pekan kemarin. 

 

Dia menjelaskan bendungan Gonggang dibangun dengan kapasitas 2,2 juta meter persegi, dengan memanfaatkan aliran sungai Gonggang yang memiliki daerah tangkapan air sebesar Bendungan Gonggang terletak pada aliran Sungai Gonggang yang memiliki daerah tangkapan air seluas 12.657 kilometer persegi.

 

Konstruksi proyek senilai Rp 109 miliar itu dibiayai APBN dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).  Nantinya, waduk ini akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan irigasi sekitar 2.500 hektar sawah di Kabupaten Magetan dan kebutuhan air minum di tiga kecamatan dengan kapasitas 50 liter detik.  

 

Sementara itu, untuk bendung Gerak Bojonegoro berkapasitas 13 juta meter kubik dilaksanakan sejak 2006.Proyek ini, merupakan bagian dari kegiatan Lower Solo River Improvement Project Phase II yang didanai oleh pinjaman Japan International Cooperation Agency IP-522 yang terdiri dari atas dua paket. 

 

Paket pertama, kata dia, adalah pekerjaan sipil Bojonegoro Barrage yang dilaksanakan oleh kontraktor joint operation PT Waskita Karya dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dengan nilai kontrak sebesar Rp307,8 miliar. 

 

Kedua, paket hydromechanical works pintu air Bojonegoro Barrage yang dilaksanakan oleh kontraktor joint operation Barata-DSD Noell dengan nilai kontrak Rp 57,6 miliar. Waduk ini dimanfaatkan untuk pasokan air baku industri dan perkotaan berkapasitas 1.000 liter per detik dan jaringan irigasi seluas 5.200 hektar. 

 

Bendung terakhir, yakni bendung Gerak Sembayat  memiliki daya tampung 10 juta meter kubik yang akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air baku di Kabupaten Gresik dan Kabupaten Lamongan. Pembangunannya akan dilaksanakan dalam tiga Tahap.  Pertama, pekerjaan sipil senilai Rp 528 miliar dengan kontraktor pelaksana joiny operation PT Brantas Abipraya, PT Waskita Karya, dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

 

Kedua, paket pekerjaan Hidromekanikal senilai Rp 122,8 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Barata Indonesia dan paket supervisi yangdilaksanakan oleh PT Yodya Karya dengan nilai kontrak Rp18,2 miliar.

 

 “Konstruksi Bendung Gerak Sembayat dimulai bulan ini dan diharapkan beroperasi pada 2014. Nantinya waduk ini akan memasok kebutuhan air baku untuk industri, air minum, dan pertanian,” jelas Hasan. 

 

Sementara itu,  Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menambahkan selain meningkatkan pasokan air baku, keberadaan ketiga waduk itu dilakukan untuk mendukung tercapainya target swasembada pangan melalui surplus produksi beras nasional sebanyak 10 juta ton pada 2014.

 

“Dari target 10 juta ton, Jawa Timur memiliki peran untuk sumbang surplus berat sebanyak 5 juta ton pada 2014. Selain itu, keberadaan waduk ini akan membantu penyediaan air baku dan industri di wilayah Magetan, Bojonegoro, Gresik, dan Lamongan,” ujarnya. 

 

Pasalnya, katanya, beberapa daerah aliran sungai di utara Bengawan Solo dinilai tidak memiliki sumber air memadai. Padahal, daerah-daerah tersebut berpotensi untuk pengembangan daerah irigasi, tambak, dan industri. (Bsi)

 

 

ARTIKEL MENARIK LAINNYA >>>

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper