Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

 

JAKARTA: Tenaga pengatur lalu lintas udara atau Air Traffic Control masih kurang 800-1.000 orang agar mencapai jumlah ideal mengingat jumlah pesawat yang diatur terus bertambah. 

 

Presiden Indonesia Air Traffic Controller Association (IATCA) I Gusti Susila mengatakan tenaga pengatur lalu lintas udara atau air traffic controller (ATC) masih kurang sekitar 800-1.000 orang lagi. "Saat ini yang tersedia baru 1.200 orang," kata Susila di sela-sela acara Runway Safety Seminar Asia Pacific, di Denpasar, Selasa, 22 Mei 2012. 

Dia menambahkan idealnya jumlah tenaga ATC sekitar 2.000-2.200 orang untuk mengatasi pertumbuhan pesawat di Tanah Air. Kendala utamanya sama dengan apa yang dialami tenaga pilot, yakni kekurangan dalam mencetak tenaga pengatur lalu lintas bandara yang handal. 

Menurut Susila, sejauh ini baru ada empat institusi yang sanggup mencetak tenaga ATC yakni Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia Curug Tangerang, Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (AKTP) Medan, ATKP Surabaya dan ATKP Makassar. Namun jumlah lulusan masih belum memadai. 

"Penyelesaiannya sebetulnya ada, yakni rencana pemerintah membentuk Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (PPNPI) yang belum keluar. Nantinya, lembaga ini yang bertanggung jawab menutupi jumlah kekurangan tenaga navigasi," ucapnya. 

Dia menjelaskan terkait jam kerja tenaga ATC, pihaknya menerapkan sesuai Surat Keputusan Dirjen Pergubungan Udara Kementerian Perhubungan yang dikenal dengan Air Circular 69. Yakni jam kerja ATC 7,5 jam per hari, dengan catatan setiap 2 jam kerja mengatur navigasi, istirahat 1 jam. 

"Dalam 1 hari tidak boleh bekerja lebih dari 7,5 jam. Kalau peak season, tidak mesti 2 jam, supervisor harus siap mengatur, kalau terlihat tenaga ATC nya sudah lelah karena mengatur banyak pesawat, sebelum 2 jam bisa langsung diganti," tutur Susila. 

Pengaturan jam kerja tenaga ATC ini untuk menjaga keselamatan penerbangan. (msb)

 

BERITA FINANSIAL PILIHAN REDAKSI:

METRODATA ELECTRONICS Siapkan Right Issue

PASAR SURAT UTANG: Investor Cenderung Wait & See

Danareksa Investment Rilis RDPT Infrastruktur

AKSI ALIBABA: Berniat Beli Sahamnya Dari Yahoo! Senilai US$7 Miliar

HARGA EMAS: Pasar Keuangan Tertekan, Logam Mulia Melonjak

TRANSAKSI AFILIASI: Adi Karya Pinjamkan APR Rp57,1 Miliar

TOPIK AKTUAL PILIHAN REDAKSI:

KASUS NARKOBA: Sabu-Sabu Di Sumut Banyak Berasal Dari Malaysia

TRAGEDI SUKHOI: Wah.. Ada Dugaan Penipuan Jamsostek!

JUSUF KALLA: Memimpin Bisnis Beda Dengan Pemerintahan

DAUD YORDAN Naik Ring Lagi Juli

 

ENGLISH NEWS:

PALM OIL Climbs As Biggest Weekly Drop In 5 Months Lures Buyers

PLN To Spend IDR2.54 Trillion For VILLAGE ELECTRICITY Program

ARC Broadens Relationship With ANGLO AMERICAN In Indonesia

MARKET OPENING: Index Fall 46.79 Point

MARKET MOVING: BCA Eyes IDR4 Trillion Infrastructure Loans

RUPIAH Advances Most In Two Weeks On CHINA Pledge

JANGAN LEWATKAN5 Kanal TERPOPULER Bisnis.Com

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Berliana Elisabeth S

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper