Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KREDIT PROPERTI kuartal I/2012 tumbuh 28,19%

 

 

JAKARTA: Perbankan pada kuartal I tahun sudah menyalurkan kredit properti dengan nilai outstanding kredit mencapai Rp319,24 triliun atau tumbuh 28,19% dibandingkan dengan posisi kuartal yang sama tahun lalu, Rp249,04 triliun.
 
Penyaluran kredit properti itu terbagi pada tiga kelompok, yaitu untuk kredit konstruksi dengan akumulasi kredit sebesar Rp78,71 triliun, kredit real estat Rp44,20 triliun dan Kredit Pemilikan Rumah dan apartemen (KPR/KPA) senilai Rp196,32 triliun.
 
Hak itu terungkap dari data statistik kredit perbankan untuk sektor properti pada kuartal I/2012 yang dirilis oleh Bank Indonesia, sebagaimana dikutip dari laman situsnya, hari ini.
Nilai kredit properti yang disalurkan pada periode itu mencapai Rp17,97 triliun dibandingkan dengan posisi outstanding kredit per Desember 2011 Rp301,27 triliun.
 
Data bank Indonesia menunjukan skim KPR dan KPA merupakan bisnis andalan bagi perbankan dengan pertumbuhan kreditnya mencapai 33,37% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Perbankan selama tiga bulan pertama tahun ini mengucurkan KPR/KPA mencapai Rp13,69 triliun dengan posisi outstandingnya mencapai Rp196,31 triliun.
 
Selain itu, Bank Indonesia mencatat bank BUMN telah menyalurkan kredit properti selama kuartal I/2012 sebesar Rp5,27 triliun dengan posisi outstanding kredit Rp129,39 triliun.
 
Posisi outstanding kredit itu menunjukan pertumbuhan 38,16% dibandingkan dengan posisi kredit pada periode yang sama tahun sebelumnya.
 
Bank pelat merah perinciannya telah mengucurkan kredit konstruksi dengan akumulasi kredit Rp28,08 triliun, kredit real estat sebesar Rp5,63 triliun dan KPR/KPA senilai Rp95,63 triliun.
 
Sementara itu, Bank swasta nasional telah menyalurkan kredit properti pada kuartal yang sama dengan dengan posisi outstanding kredit mencapai Rp149,60 triliun atau tumbuh 26,35% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
 
Hal itu menunjukan bank swasta nasional selama kuartal I 2012 telahnya menyalurkan kredit properti Rp11,94 triliun.
 
Untuk Bank Pembangunan Daerah (BPD) telah pula menyalurkan kredit properti dengan posisi outstanding kredit mencapai Rp22,14 triliun atau naik tipis sebesar 3,16% dibandingkan dengan posisi kuartal I/2011.
 
Terkait dengan kredit properti ini, Bank Indonesia juga merilis ekspansi bank asing dengan posisi outstanding kredit pada Maret 2012 mencapai Rp4,42 triliun atau tumbuh 42,12% dibandingkan dengan posisi Maret 2011.
 
Menurut data statistik Bank Sentral, sebaran kredit properti oleh bank asing terdiri dari kredit konstruksi sebesar Rp1,54 triliun, kredit real estat Rp1,08 triliun dan KPR/KPA Rp1,78 triliun.
 
Sebelumnya, Directorate of Banking Research and Regulation Bank Indonesia Yunita Resmi Sari mengatakan permintaan kredit rumah atau KPR akan menurun secara temporer sebagai bentuk penyesuaian atas aturan baru BI yang mewajibkan rasi KPR 70% dari nilai jual rumah.
 
Aturan itu akan berlaku mulai Juni terkait dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.14/10/DPNP yang diterbitkan pada 15 Maret 2012, yang mengatur rasio Loan to Value (LTV) penyaluran KPR oleh bank yang dibatasi sebesar 70% dari harga jual rumah.
 
“Ya aturan KPR 70% itu akan berpengaruh terhadap konsumen properti. Bentuknya pembeli menunda transaksi karena harus menyiapkan uang muka yang nilainya membesar,” ujarnya, baru baru ini.(sut)
 
 
 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper