JAKARTA: Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekspor kuartal I/2012 tidak akan lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Meski demikian, secara kualitatif terjadi peningkatan hilirisasi industri yang signifikan.
Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar kondisi ekspor pada 3 bulan pertama masih akan mengalami pertumbuhan, meskipun diprediksi tidak lebih besar dari kuartal I/2011.
Menurut dia, pelemahan ekonomi global masih menjadi faktor utama perlambatan ekspor Indonesia ke negara lapis kedua, seperti China dan India.
“Dengan diversifikan pasar dan produk yang dilakukan secara konsisten, itu sangat membantu keberlangsungan ekspor,” uajr Mahendra di Jakarta, 28 April 2012
Selain itu, pemerintah juga mewaspadai terjadinya penyempitan transaksi berjalan pada kuartal pertama. Dia menambahkan defisit neraca pembayaran Indonesia dipicu oleh pelemahan ekspor yang dibarengi peningkatan impor minyak dan gas bumi akibat konsumsi yang menguat.(msb)
Menurut Mahendra, pihaknya juga sedang berupaya menerapkan kebijakan strategis energi untuk meningkatkan ketahanan energi agar tidak bergantung pada impor. Selain impor energi, lanjut dia, tingginya impor sektor jasa juga memengaruhi transaksi neraca berjalan.(msb)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel