Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor BATU BARA layak kena bea keluar

JAKARTA: Kementerian Perdagangan menilai ekspor batu bara perlu dikenakan bea keluar untuk mencegah eksploitasi dan menjaga ketersediaan komoditas itu di Tanah Air. Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Deddy Saleh mengatakan pengenaan bea keluar

JAKARTA: Kementerian Perdagangan menilai ekspor batu bara perlu dikenakan bea keluar untuk mencegah eksploitasi dan menjaga ketersediaan komoditas itu di Tanah Air. Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Deddy Saleh mengatakan pengenaan bea keluar juga bertujuan untuk meningkatkan pendapatan negara. Namun keputusan pengenaan tersebut perlu mendapat dukungan dari pemangku kepentingan lainnya.“Kami berkesimpulan bahwa batu bara perlu dikenakan juga, tapi belum pasti. Kami akan melihat apakah batu bara ini termasuk dikategorikan sebagai ekspor yang betul-betul mentah, kalau iya maka bea keluarnya bisa tinggi. Kalau sudah mengalami proses, bisa rendah bea keluarnya,” Ujarnya, Jumat 27 April 2012. Dia masih enggan memberi tahu berapa kisaran bea keluar yang bisa dikenakan untuk ekspor batu bara. “Besarannya belum. Bea keluar itu perlu untuk mencegah eksploitasi yang berlebihan dan menjaga cadangan. Selama ini banyak dieksploitasi tapi pemerintah tidak mendapat apa-apa. [Pemerintah] daerah juga hanya mendapat royalty.”Deddy mengatakan Kemendag saat ini juga tengah menyiapkan tata niaga ekspor untuk mendukung Permen ESDM No.7/2012 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral, yang berlaku efektif pada 6 Mei 2012. Dalam permen tersebut melarang ekspor tambang mentah bagi perusahaan yang belum mempunyai peta jalan pengembangan hilirisasi pada 2014 sesuai berlakunya UU Minerba. “Peraturan sudah siap, sudah dibahas di level direktur. Nanti dibahas lagi di eselon 1. Kami mengatur bahwa eksporti harus terdaftar, dengan syaratnya mendapat clear dan clean dari Kementerian ESDM,” paparnya. (ra)

 

>BACA JUGA-Usaha mikro di Jabar sulit kredit bank  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper