Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Pabrik pengolahan nikel pertama PT Weda Bay Nickel di Halmahera akan memasuki tahap konstruksi pada pertengahan 2013.
 
Presiden Direktur PT Weda Bay Nickel Alain Giraud mengatakan pembangunan tahap pertama industri peleburan nikel perusahaan Perancis tersebut segera direalisasikan setelah keputusan investasi final (FID) perusahaan pada akhir 2012.
 
“Setelah FID, kami akan meminta persetujuan dari pemerintah mengenai karekteristik pabrik. Konstruksi pabrik pertama dimulai pada mid-2013,” katanya hari ini.
 
Dia menjelaskan Weda Bay sedang menyelesaikan permasalahan mengenai kompensasi penggantian lahan yang sampai saat ini baru disepakati oleh 90% warga setempat.
 
“Pada akhir tahun masalahnya akan selesai, kami optimistis dapat meyakinkan [warga setempat] sisanya, mungkin dengan nilai kompensasi lebih tinggi,” kata Giraud.
 
Fasilitas pengolahan nikel Weda Bay ditargetkan selesai 3 tahun setelah dimulainya tahap konstruksi dengan nilai investasi hingga US$4 miliar dengan kapasitas sebesar 35.000 ton per tahun.
 
Pabrik kedua yang berkapasitas sekitar 25.000 ton direncanakan dibangun segera setelah pabrik pertama beroperasi penuh dengan nilai investasi hingga US$3 miliar.
 
Giraud mengharapkan investasi perusahaan patungan perusahaan Perancis, Eramet Group (60%), Mitsubishi Corp (30%) dan PT Aneka Tambang Tbk (10%) tersebut bisa mendapatkan fasilitas tax holiday dari pemerintah.
 
Investasi Weda Bay di Halmahera, tegasnya, adalah investasi dalam sektor industri manufaktur yang pantas mendapatkan insentif penghapusan pajak penghasilan badan karena 90%-nya dikucurkan untuk membangun pabrik pengolahan.
 
“Kami menemui Menteri Perindustrian untuk meyakinkan bahwa ini adalah proyek industri dan kami ingin mendapatkan tax holiday,” kata Giraud.
 
Dirjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Panggah Susanto meminta Weda Bay segera mengajukan proposal mengenai proyek di Halmahera ke Kementerian Perindustrian untuk mendapatkan rekomendasi pemberian tax holiday.
 
Dia mengatakan proyek tersebut akan memberi nilai tambah melalui pengolahan nikel mentah menjadi ferro-nickel yang merupakan bahan baku utama stainless steel.
 
Panggah menambahkan Weda Bay telah ikut mengembangkan infrastruktur melalui pembangunan pelabuhan, jalan raya dan pembangkit listrik di sekitar lokasi pertambangan di Halmahera. 
 
Sementara itu, Giraud mengatakan penambahan porsi kepemilikan Antam di PT Weda Bay Nickel akan ditentukan setelah belanja modal proyek investasi di Halmahera dipastikan.
 
Dia mengatakan Antam memiliki opsi untuk meningkatkan kepemilikan hingga 15% dari 10% pada saat ini menjadi 25%.
 
“[Kepemilikan] akan didefinisikan setelah capex jelas. Pada perjanjian awal memang [Antam] 10%, tapi tidak ada yang pasti,” jelas Giraud. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper