Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Harga patokan petani  (HPP) gula akan ditetapkan pekan ini, dengan mempertimbangkan biaya pokok produksi yang dikeluarkan petani tahun ini.
 
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Gunaryo mengatakan penetapan HPP akan memperhatikan pemerataan keuntungan bagi seluruh petani, mengingat kualitas hasil panen yang beragam sehingga berpengaruh terhadap keuntungan yang diperoleh petani. 
 
Menurutnya, HPP harus mampu memberikan kesempatan kepada petani untuk menanam kembali dan memperoleh keuntungan.
 
“Ada petani yang bisa menghasilkan panen dengan rendemen tinggi. Tentu dengan HPP kemarin, mereka sudah untung. Kalau nanti dinaikkan lagi, mereka akan lebih untung lagi. Ada juga yang rendemennya rendah. Kita harus lihat itu. Dalam minggu inilah ada [penetapan HPP gula]. Lihat saja nanti,” ujarnya hari ini.
 
Sebelumnya, Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) mengusulkan HPP sebesar Rp9.200 per kg karena kenaikan biaya produksi 20%, yang terdiri atas biaya sewa lahan, sewa traktor, bibit, biaya tanam, biaya tebang dan biaya angkut.
 
Di sisi lain, Dewan Gula Indonesia (DGI) mengusulkan HPP gula lebih rendah , yakni p8.750 per kg atau naik 25% dari HPP tahun lalu Rp7.000 per kg. 
 
Menteri Pertanian Suswono mengatakan usulan  itu merupakan hasil survei Tim Independen Survei Biaya Pokok Produksi Gula, yang memperhitungkan inflasi, bunga bank, perbandingan dengan harga beras, perbandingan dengan harga gula eks impor, harga di eceran dan keuntungan petani.
 
Ketua Tim Independen Survei Biaya Pokok Produksi Gula Suyoto Hadisaputro mengatakan biaya pokok produksi gula tahun ini Rp7.902 per kg, atau naik 14,67% dari biaya pokok produksi tahun lalu karena kenaikan biaya sewa lahan dan tebang angkut. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Sutarno
Sumber : Sri Mas Sari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper