Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Tiga  investor asal Amerika Serikat tertarik menanamkan investasi sektor  industri perikanan berbasis tangkap, budidaya, dan pengolahan.
 
Ketiga perusahaan tersebut yakni North Atlantic Seafood, Phillips Seafood, dan Annova. Hanya saja, penanaman investasi dapat dilakukan apabila Indonesia mampu mengoptimalkan dana hibah senilai US$ 23 juta yang digelontorkan pemerintah AS. Dana hibah tersebut mendorong Indonesia menjamin kemapanan produksi perikanan yang seimbang dengan kelestarian ekosistem laut.
 
North Atlantic Seafood siap berinvestasi hingga US$ 4 miliar untuk mengembangkan industri pengolahan berbagai sumber daya tangkapan ikan. NAS berencana membangun pabrik pengolahan di Nusa Tenggara Barat dan memaksimalkan hasil tangkapan laut dari perairan Indonesia bagian timur.
 
Sementara itu, Phillips Seafood dan Annova berencana menggandeng perusahaan lokal dalam pemanfaatan dan pengelolaaan produksi perikanan tangkap. Keduanya akan menyokong dana investasi sekitar US$ 200 juta untuk pengembangan produksi rajungan dan produk pengalengan di Indonesia. 
 
Investor-investor AS tersebut hanya akan menyerap produk perikanan Indonesia yang telah tersertifikasi Marine Stewardship Council. Sertifikasi MSC tersebut berasosiasi melalui program Indonesia Marine and Climate Support (IMACS) yang terintegrasi dalam ketentuan bantuan hibah AS.
 
Menteri Perikanan dan Kelautan Sharif Cicip Sutardjo mengungkapkan pihaknya akan memaksimalkan dana hibah AS masing-masing untuk penguatan modal industri perikanan sebesar US$ 17 juta, dan pengembangan konservasi kelautan senilai US$ 6 juta.
 
Menurut Cicip, upaya peningkatan produktivitas akan dilakukan melalui pengembangan komoditas berbasis pasar, perluasan sentra-sentra produksi, konektivitas, serta pemanfaatan teknologi.Dia berharap ke depan iklim investasi akan semakin hidup dengan mengefektifkan perizinan dan kepastian hukum.
 
Selain itu, langkah strategis juga akan diprioritaskan pada penguatan kapasitas dalam memerangi praktik penangkapan ikan secara ilegal dan mereduksi kerusakan terumbu karang. Dengan begitu, serunya, potensi sumber daya perikanan akan tetap terjaga dan berkesinambungan.
 
“Di samping itu, upaya ini akan mempercepat investasi perusahaa-perusahaan amerika di Indonesia,” ungkapnya saat kunjungan Kedutaaan Besar Amerika Serikat di gedung KKP hari ini.
 
Duta Besar AS untuk Indonesia Scot Marciel mengungkapkan dana hibah akan dievaluasi pada empat tahun ke depan guna meninjau potensi perikanan tangkap dan budidaya di Indonesia. 
 
Menurutnya, AS mengantongi dua kepentingan terhadap kerja sama bilateral yakni peningkatan skala produksi dan pengelolaan perikanan berbasis kelestarian ekosistem AS juga akan mengoptimalkan eksplorasi laut dalam yang dilaksanakan melalui Indonesia Exploration Sangihe Talaud Region. Eksplorasi laut dalam di kawasan perairan Sulawesi merupakan salah satu program yang akan diterapkan oleh kedua negara.
 
“Ke depan kami berharap akan lebih banyak lagi perusahaan-perusahaan AS yang beroperasi di Indonesia dengan komitmen investasi yang berkelanjutan,” ucapnya. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Gajah Kusumo
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper