JAKARTA: Pemerintah akan mengkaji ulang besaran tarif yang akan diterapkan dalam penjualan air di proyek Sistem Penyediaan Air Minum Umbulan, menyusul prediksi kemampuan dua Perusahaan Daerah Air Minum masih rendah.
Semula, tarif yang akan diberlakukan sebesar Rp 2.000 per meter kubik, namun angkanya bakal turun menjadi sekitar Rp1.500 per meter kubik.
Kepala Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kementerian Pekerjaan Umum Rachmat Karnadi mengatakan rencana penurunan itu dilakukan berdasarkan hasil studi kelayakan definitif yang dilakukan oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
"Dari hasil studi yang dilakukan SMI terkait kondisi sosial ekonomi, ditemukan rendahnya kemampuan bayar di dua PDAM Kota dan Kabupaten Pasuruan. Karenanya, jika tetap ditawarkan dengan tarif semula sulit dijangkau," ujarnya di Jakarta, Rabu, 18 April 2012.
Menurutnya, untuk mendapatkan besaran yang tepat, pemerintah pusat bersama konsultan perencana dan panitia lelang tengah melakukan simulasi penerapan tarif air tersebut di lima wilayah yang menjadi sasaran proyek berkapasitas 4.000 liter per detik itu, yakni Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya, dan Gresik. (msb)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel