Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEMENAKERTRANS kembangkan perkebunan sisal

JAKARTA: Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengembangkan perkebunan sisal (sisal agave sp.) seluas 5.000 hektare.

JAKARTA: Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengembangkan perkebunan sisal (sisal agave sp.) seluas 5.000 hektare.

 
Kawasan perkebunan itu melibatkan 1.000 kepala keluarga transmigran di unit pemukiman Tongo I dan II Kecamatan Sekongkang Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. 
 
Proyek pengembangan sisal agave sp. ini bermitra dengan sebuah perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN) PT Pulau Sumbawa Agro.
 
Perusahaan nasional itu bekerja sama (joint venture) dengan perusahaan dari China, PT Dongfang Sisal Group Co Ltd, dengan kepemilikan saham PT Sumbawa Agro sebesar 75% dan PT Dongfeng Sisal Group Co Ltd sebesar 25%.
 
Menurut Dirjen Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi (P2Ktrans) Kemenakertrans  Jamaluddien Malik, pengembangan perkebunan ini merupakan langkah terobosan untuk meningkatkan pendapatan transmigran dan penduduk sekitar dengan melibatkan investasi swasta.
 
"Diperkirakan produktivitas sisal agave sp. di Sumbawa Barat mencapai 92 ton pelepah per tahun," katanya hari ini
 
Dia menjelaskan erat sisal ini akan di jadikan tali kapal, karpet, sejadah, topi, sandal, dan bahan tekstil pengganti kapas. 
 
Selain itu, air ampasnya dapat dipergunakan sebagai bahan baku pembuatan obat-obatan dan kosmetik. 
 
"Karena sifatnya yang ramah lingkungan maka serat sisal masih banyak dipakai dalam industri kertas, karpet, bahkan sebagai penguat pada bahan composite industri otomotif," ungkapnya.
 
Negara Brazilia merupakan penghasil sisal terbesar di dunia dengan menyuplai sebanyak 113.000 ton serat sisal per tahunnya. 
 
Dengan dikembangkannnya komoditas sisal, Djamaluddien berharap mampu menghasilkan pendapatan sekitar Rp2 juta per hektare per bulan atau Rp24 juta per hektare per tahun. 
 
Hal ini setara dengan pendapatan petani kelapa sawit yang terbilang sukses untuk menyejahterakan transmigran di Sumatera dan Kalimantan selama ini. (sut)
 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Jessica Nova
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper