Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Kementerian Kelautan dan Perikanan menyiapkan anggaran sekitar Rp 600 miliar guna mendukung peningkatan mutu dan produktivitas nelayan pesisir.
 
Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengungkapkan peningkatan akses permodalan tersebut akan direalisasikan melalui pola pembiayaan sektor kelautan dan perikanan baik melalui perbankan maupun non-perbankan.
 
Pola pembiayaan dengan akses perbankan akan terpenuhi melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE). Sementara itu, akses non-perbankan akan dilakukan melalui lembaga keuangan mikro (LKM) Grameen Pesisir.
 
Selama ini, menurut Cicip, kendala akses permodalan masyarakat pesisir cenderung diakibatkan oleh masih rendahnya kredibilitas pelaku usaha kecil sektor perikanan dari sudut analisis perbankan. Dia menilai pihaknya akan menjamin pengembangan komoditas berorientasi pasar, infrastruktur, teknologi, serta keterampilan masyarakat pesisir.
 
“Masyarakat pesisir selalu kesulitan menyediakan jaminan tambahan berupa agunan yang sulit untuk dipenuhi.  Nantinya, akses permodalan ini akan kami jamin,” ungkapnya usai menghadiri acara Konferensi lingkungan di Jakarta hari ini.
 
Dirjen Kelautan Pesisir dan Pulau Pulau Kecil KKP Sudirman Saad mencatat realisasi jumlah KUR sektor kelautan dan perikanan tahun lalu hanya terserap 87% atau sekitar Rp 514,5 miliar dengan jumlah debitur sebanyak 6.813 nelayan pesisir.
 
Menurut Sudirman, pihaknya akan terus mengupayakan peningkatan jumlah penerima KUR sehingga juga dapat mendorong kapasitas terpasang industri hilir terutama di kawasan pesisir. Sudirman menilai masyarakat pesisir perlu realistis untuk lebih memilih pengolahan ikan ketimbang melaut karena jumlah ikan yang kin sedikit dan perubahan cuaca yang tidak menentu.
 
KKP, cetus Sudirman, akan mengoptimalkan pendistribusian dana KUR yang masih tersedia di 11 bank pelaksana. Dia berharap tahun ini dana KUR dan LKM dapat terserap dan termanfaatkan oleh sejumlah nelayan miskin di kawasan pesisir.
 
“Selama ini rendahnya akses permodalan menjadi salah satu penyebab tingginya angka kemiskinan dalam kehidupan nelayan pesisir,” jelasnya. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Gajah Kusumo
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper