SUBANG: Padi hibrida dapat menjadi solusi peningkatan produksi pangan karena produktivitasnya mencapai 6-7 ton per ha, lebih tinggi dari rerata produktivitas nasional tahun lalu 5,1 ton per ha.Mentan Suswono menilai varietas padi hibrida dapat menjadi solusi untuk meningkatkan produksi. Benih padi hibrida lokal direkomendasikan untuk digunakan oleh petani.Saat ini, katanya, benih padi hibrida masih diimpor. Namun ke depan akan dikembangkan oleh PT Sang Hyang Seri untuk menghasilkan benih hibrida."Ke depan, luas areal padi hibrida milik PT SHS dapat mencapai 200.000 ha yang dapat digunakan untuk benih," ujarnya saat panen padi hibrida varietas SL-8 SHS di areal tanam milik PT Sang Hyang Seri di desa Sukamandi, Jabar, Rabu, 4 April 2012.Suswono mengakui padi hibrida harus dikelola dengan baik terutama harus ada pengawalan dari penyuluh pertanian.Benih hibrida tahun ini sebanyak 3.000 ton untuk ditanam pada lahan seluas 200.000 ha dengan anggaran sekitar Rp150 miliar. SHS menjadi pemenang tender pengadaan benih hibrida tersebut.Menurutnya, penggunaan benih unggul yang bersertifikat belum maksimal. Penggunaan benih unggul bersertifikat pada 2007 hanya 47%, naik menjadi 53% pada 2008. Pada tahun berikutnya naik menjadi 56%, pada 2010 sebesar 56%, sedangkan pada 2011 mencapai 62%.Adapun, luas areal padi hibrida di Indonesia pada tahun lalu hanya 494.000 ha atau dari total luas panen 13 juta ha.Dia mengharapkan benih padi hibrida dari PT Sang Hyang Seri mencapai 3.000 ton pada tahun ini dapat mempercepat alih teknologi varietas padi hibrida. Direktur Pemasaran PT SHS Kaharudin mengatakan perseroan itu siap mendukung program pemerintah untuk mencapai swasembada pangan serta target surplus beras 10 juta ton pada 2014.Perseroan itu, katanya, mengajak berbagai pemangku kepentingan terutama petani untuk mengenal produk dan teknologi yang ditawarkan Sang Hyang Seri ditawarkan SHS. (tw)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
