Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANK DUNIA: Proyeksi pertumbuhan ekonomi RI dipangkas

JAKARTA: Bank Dunia kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2012 dari 6,2% menjadi 6,1% akibat berlanjutnya perlambatan ekonomi global dan dampak buruk lonjakan harga minyak dunia terhadap APBN. 

JAKARTA: Bank Dunia kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2012 dari 6,2% menjadi 6,1% akibat berlanjutnya perlambatan ekonomi global dan dampak buruk lonjakan harga minyak dunia terhadap APBN. 

Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia Shubham Chaudhuri menuturkan penurunan proyeksi ekonomi Indonesia ini a.l. didorong oleh perlambatan ekonomi global, terutama negara-negara mitra dagang utama Indonesia yang diperkirakan hanya akan tumbuh 3,3% dari proyeksi Desember 2011 3,5%. 

"Ekonomi global sedang melambat, tapi ekonomi domestik Indonesia yang ditopang konsumsi masyarakat menjaga pertumbuhan ekonomi di 6,1% pada 2012, sedikit turun dari proyeksi kami di akhir 2011 sebesar 6,2%," kata Shubham dalam peluncuran laporan 'Indonesia Economic Quarterly: Redirecting Spending', Rabu, 4 April 2012. 

Pada Oktober 2011, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia  pada 2012 sebesar 6,3%. Proyeksi ini dikoreksi tipis 0,1% menjadi 6,2%  pada Desember 2011. 

Namun, memandang perkembangan ekonomi global dan dinamika nasional, Bank Dunia kembali menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2012 menjadi 6,1%.

 

Proyeksi ini masih lebih rendah dari koreksi pemerintah dalam APBN-P 2012 yang menargetkan pertumbuhan di level 6,5% dari target sebelumnya 6,7%. 

"Memang ada sedikit perbaikan di AS, tapi tidak di China dan India yang  memangkas proyeksi pertumbuhan mereka. Ini bisa membuat pertumbuhan ekspor yang lebih rendah dari laju impor Indonesia," katanya. (ra)

 

BACA JUGA

Dolar berjaya, euro merana 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Diena Lestari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper