Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Pasar mesin perkakas lokal diperkirakan tumbuh 7% pada 2012, didorong kenaikan realisasi investasi pendirian pabrik baru di Indonesia.
 
Ketua Umum Asosiasi Industri Mesin Perkakas Indonesia (Asimpi) Dasep Ahmadi mengatakan produsen lokal sudah dipercaya memasok sebagian besar kebutuhan mesin perkakas industri.
 
Mesin perkakas produksi domestik, jelasnya, saat ini menguasai sekitar 50% dari total kebutuhan industri perusahaan-perusahaan Jepang di Tanah Air.
 
“Untuk industri, yang Jepang saja sudah 50-50. Kalau secara keseluruhan saya rasa masih 25% dari pasar,” katanya hari ini.
 
Dia memperkirakan pembangunan pabrik-pabrik baru akan mendorong penjualan mesin perkakas produksi lokal hingga 7% pada 2012 dari nilai pasar tahun lalu yang sekitar Rp800 miliar.
 
Namun, dia mengungkapkan pasar mesin perkakas buatan domestik hanya meraih sekitar 20% dari total nilai pasar mesin Indonesia.
 
Dasep menjelaskan kebutuhan mesin perkakas masih relatif kecil dibandingkan total kebutuhan barang modal industri yang sebagian besar masih dipenuhi melalui impor.
 
Data Kementerian Perindustrian menyatakan produk mesin dan peralatan mendominasi defisit neraca perdagangan Indonesia dengan Jepang dan Korea Selatan.
 
Sepanjang 2007—2011, rata-rata defisit perdagangan produk permesinan Indonesia dari Jepang diproyeksikan mencapai US$3,93 miliar.
 
Adapun rerata defisit neraca perdagangan produk mesin dan peralatan dari Korea Selatan pada periode yang sama mencapai US$530,6 juta.
 
Impor mesinan dan peralatan dari China juga diperkirakan naik 65% pada 2011 menjadi US$4,95 miliar dari US$3,00 miliar pada 2009 sebelum penerapan perjanjian perdagangan bebas Asean-China (ACFTA). (sut)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper