Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: PT Industri Sandang Nusantara tahun ini berencana menginvestasikan Rp300 miliar untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi sekitar 200.000 bal per tahun.
 
Presiden Direktur PT Industri Sandang Nusantara (PT Sandang) Leo Pramuka mengatakan ekspansi akan dilakukan melalui pembelian mesin baru dan penggantian mesin lama di beberapa pabrik di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
 
BUMN tersebut berencana meningkatkan kapasitas produksi di Jawa Tengah sebesar 48.000 bal per tahun, sedangkan produksi pabrik-pabrik di Jawa Timur akan ditingkatkan sebanyak 70.000 bal per tahun.
 
“Secara total akan ada penambahan kapasitas produksi sekitar 110.000 bal per tahun, dari sebelumnya hanya 90.000 ton per tahun,” katanya  hari ini.
 
Leo memaparkan PT Sandang menyiapkan dana investasi senilai Rp300 miliar untuk tahun ini yang berasal dari gabungan kas perusahaan dan pinjaman dari bank.
 
Selain itu, dia mengungkapkan tahun ini PT Sandang akan mengalihkan aktivitas produksi pabrik di Karawang, Jawa Barat dan Grati, Jawa Timur ke pabrik-pabrik milik perusahaan di Jawa Tengah.
 
Produksi benang di kedua pabrik tersebut, jelasnya, menjadi tidak efisien akibat peningkatan beberapa faktor produksi khususnya penaikan upah minimum pekerja.
 
“Kami akan memindahkan mesin ke lokasi yang lebih produktif di Jawa Tengah agar lebih efisien,” kata Leo.
 
PT Sandang saat ini memiliki 9 pabrik pemintal benang yang secara total mempunyai 318.000 mata pintal. Pabrik-pabrik itu berlokasi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Sulawesi Selatan.
 
Tiga pabrik yang berlokasi di Cilacap, Secang dan Tohpati, dioperasikan sendiri oleh perusahaan, sedangkan 6 pabrik lain disewakan kepada perusahaan lain.
 
Pabrik yang dioperasikan perusahaan memiliki kapasitas terpasang setara dengan 150.000 mata pintal, adapun 6 pabrik yang disewakan memiliki kapasitas terpasang 168.000 mata pintal.
 
Leo menjelaskan ekspansi dan relokasi produksi merupakan bagian dari rencana investasi jangka menengah perusahaan sampai 2015, dengan nilai US$40 juta.
 
Dana investasi akan digunakan untuk membeli 168.000 mata pintal baru untuk menggantikan mata pintal yang sudah tua dan penambahan kapasitas sebanyak 42.000 mata pintal.
 
Direktur Industri Tekstil dan Aneka Kementerian Perindustrian Ramon Bagun mengatakan ekspansi PT Sandang sesuai dengan pertumbuhan pasar tekstil domestik maupun global.
 
Dia mengatakan saat ini industri tekstil sedang kembali menikmati pertumbuhan pasar setelah mengalami penurunan pada 2009.
 
“Pasar cuma turun pada 2008 ke 2009, sekarang ini sedang kembali tumbuh. Permintaan benang dari dalam maupun luar negeri sedang bagus,” kata Ramon. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper