Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KENDALA UKM: SDM dan alih teknologi kurang

DENPASAR: Kelompok petani kopi binaan Pemerintah Bali, Subak Abian Tri Guna Karya Kintamani, Bangli mengklaim lemahnya bisnis usaha kecil menengah ada pada kurangnya alih teknologi dan minimnya sumber daya manusia yang berkualitas.Ketua Kelompok petani

DENPASAR: Kelompok petani kopi binaan Pemerintah Bali, Subak Abian Tri Guna Karya Kintamani, Bangli mengklaim lemahnya bisnis usaha kecil menengah ada pada kurangnya alih teknologi dan minimnya sumber daya manusia yang berkualitas.Ketua Kelompok petani kopi Subak Abian Tri Guna Karya I Ketut Jati mengatakan banyak kendala untuk pengembangan bisnis usaha kecil menengah. “Terutama pada saat pengembangan penjualan ke luar negeri,” katanya saat mengadakan pameran di Bank Indonesia Denpasar, hari ini.Sebagai contoh, lanjutnya, saat kelompok ini mengadakan pengiriman kopi dengan perusahaan yang berbasis Korea masih menggantungkan bantuan dari salah satu unit usaha dagang di Surabaya. “Sumber daya manusia kami belum mampu untuk mengurus izin dan persyaratan ekspor.”Tercatat pada satu musim panen 2011, kelompok tani ini mengekspor sedikitnya 17 ton kopi ke Korea dengan bantuan impotir, CV Bintang Tunggal Sejahtera yang berbasis di Surabaya. Ekspor kopi jenis Arabika senilai Rp1,12 Miliar itu difasilitasi oleh Bank Indonesia Denpasar.Upaya pengembangan itu disepakati dengan Nota Kesepakatan antara Bank Indonesia dan Pemkab Bangli dengan No.13/37/TPPPkUDKBU/Dpr tanggal 7 Mei 2011 dalam hal Forum Percepatan Ekonomi Daerah Melalui Pengembangan Sektor Riil dan UMKM.Pada kesepakatan itu, kata Ketut, kopi arabika racikan Subak Abian Tri Guna Karya dibeli seharga Rp62.000 per kilogram. Untuk sampai ke Korea, Ketut tidak mengetahui secara pasti harga ditingkat konsumen. “Namun jika harga itu dipotong ongkos produksi, kami untung sebanyak Rp7.000.”Sementara itu, Humas Provinsi Bali I Ketut Teneng mengatakan pemerintah akan terus mengadakan pembinaan dengan berbagai cara untuk memasarkan seluruh produk Bali. “Mereka akan dilatih mengembangkan usaha dengan berbagai pola pemasaran.”Berdasarkan catatan Pemerintah setempat, petani lokal Bali mengekspor komoditas kopi sebanyak 30,06 ton sepanjang Januari hingga November 2011. Ekpor kopi itu menghasilkan devisa sebesar US$212.123 atau naik 67,57% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya tercatat US$126.584.(api) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Matroji

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper