Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI PELAYARAN: Akselerasi terus terjadi

JAKARTA: Meskipun dibayangi dampak perlemahan ekonomi dunia, akselerasi industri pelayaran nasional terus terjadi sejak pemerintah menggulirkan kebijakan pemberdayaan industri pelayaran melalui Inpres No.5/2005. Ketua Umum Indonesian National Shipowners'

JAKARTA: Meskipun dibayangi dampak perlemahan ekonomi dunia, akselerasi industri pelayaran nasional terus terjadi sejak pemerintah menggulirkan kebijakan pemberdayaan industri pelayaran melalui Inpres No.5/2005. Ketua Umum Indonesian National Shipowners' Association (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan setiap tahun, rata-rata terjadi penambahan jumlah kapal nasional hingga mencapai 1.000 unit. "Dengan pertumbuhan itu, saat ini jumlah kapal niaga nasional sudah mendekati angka 11.000 unit," katanya saat membuka Rapat Anggota Cabang (RAC) INSA Sunda Kelapa pada Selasa, 6 Maret 2012. Dia menjelaskan investasi tersebut tidak terjadi begitu saja dan bukan tanpa dinamika. Pertumbuhan itu mencerminkan besarnya investasi yang dikucurkan operator pelayaran nasional. Menurut perhitungannya, dengan penambahan sekitar 5.000 unit sejak 2005 hingga saat ini, investasi anggota INSA diperkirakan menembus US$10 miliar dengana asumsi US$2 juta per kapal. Namun, katanya, industri pelayaran menghadapi tantangan besar karena ini sektor itu mengalami defisit pelaut yang cukup signifikan serta belum bisa berbuat banyak di sektor angkutan luar negeri.   Selain itu, industri pelayaran diharapkan berkontribusi besar dalam menyediakan kapal khusus di sektor hulu migas dalam kerangka asas cabotage paling lambat pada 2015. Belum lagi, lanjutnya, perlunya meremajakan armada yang sebagian saat ini sudah tidak kompetitif.  Operator juga harus meningkatkan aspek keselamatan pelayaran serta secara bersama-sama memberdayakan perusahaan yang masih kecil. "Industri ini juga harus siap menghadapi pertumbuhan muatan laut yang dalam dua atau tiga tahun ke depan mencapai 1 miliar ton." (tw) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper