Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PRODUKSI KOPI: Jabar kejar pertumbuhan 10% per tahun

BANDUNG: Jawa Barat bersiap menggenjot produksi kopi unggulan di empat daerah seluas total 16.411 hektare dengan produktivitas ditargetkan tumbuh 10% per tahun.Empat lokasi pengembangan kopi arabika tersebut meliputi Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung,

BANDUNG: Jawa Barat bersiap menggenjot produksi kopi unggulan di empat daerah seluas total 16.411 hektare dengan produktivitas ditargetkan tumbuh 10% per tahun.Empat lokasi pengembangan kopi arabika tersebut meliputi Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Garut.Nandang Jatnika, Kepala Seksi Tanaman Tahunan Dinas Perkebunan Jabar mengatakan, kopi yang ditanam di empat daerah itu memiliki karakteristik dan keunggulan dibandingkan dengan daerah lain di Jabar.“Mayoritas kopi di Jabar adalah robusta, namun di keempat daerah ini kopi yang ditanam adalah arabikayang memiliki nilai jual dan pasar yang lebih baik,” katanya kepada Bisnis, akhr pekan lalu.Dia mengatakan total luas kebun kopi di provinsi itu sendiri seluas 29.548 hektare termasuk dengan kebun kopi swasta. Sedangkan keempat daerah unggulan tersebut memiliki luas kebun 16.411 ha  dengan produktivitas terus diperbaiki.Produktivitas tanaman kopi di daerah tersebut, ujarnya, akan ditingkatkan untuk memenuhi target yang ditetapkan pemerintah pusat 1.300 kg per ha.Selama ini, baru Kabupaten Bandung Barat yang dapat melampaui target nasional itu, yaitu 1.350 kg per ha. Sementara produktivitas kopi di Kabupaten Bandung sebesar 1.279 kg per ha, Sumedang 548 kg per ha, dan Garut 800 kg per ha.“Rata-rata produktivitas kopi di Jabar masih rendah 886 kg per ha. Karena itu, kami terus menggenjotnya minimal ada kenaikan 10% per tahun,” paparnya.Nandang mengatakan keempat wilayah itu berpotensi menghasilkan kopi sebanyak 7.576 ton per tahunnya.Untuk mendukung hal tersebut, Disbun Jabar tengah menerapkan baku teknis budidaya kopi a.l pemangkasan, pemeliharaan, pemupukan, dan perlindungan.Nandang mengatakan Jawa Barat juga segera mematenkan merek kopi Preanger untuk memperoleh sertifikasi indikasi geografis agar daya saing komoditas itu meningkat.Dia mengemukakan kopi Jabar sudah tertinggal dari produk serupa daerah lain, seperti Kopi Arabika Kintamani, Kopi Jawa, Kopi Toraja, yang sudah mendapat sertifikasi indikasi geografis.“Kami ingin agar kopi Jabar sejajar dengan kopi daerah lain yang sudah mendapat IG. Tinggal Jawa Barat yang belum punya sertifikasi,” katanya.Berdasarkan UU No 15 tahun 2001 tentang merek, Indikasi Geografis merupakan suatu tanda yang menunjukkan daerah  asal suatu barang, yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia, atau kombinasi dari kedua faktor tersebut,memberikan ciri dan kualitas tertentu terhadap barang yang dihasilkan.Dia memaparkan indikasi geografis ini penting untuk melindungi produk, mutu dari produk, dan nilai tambah dari produk tersebut.Langkah Pemprov Jabar menyertifikasi Kopi Preanger mendapat respons positif dari kalangan pengusaha komoditas tersebut.Ketua DPD Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Jabar Definitif, Didiet Arry Suparno, mengatakan dengan adanya sertifikasi itu maka akan memperkuat pasar ekspor dan domestik kopi Jabar.“Hampir semua daerah penghasil kopi di Indonesia ini sudah memiliki sertifikasi, tinggal Jabar saja yang belum. Ini kan bagus untuk daya saing produk kita, terutama untuk pasar ekspor,” ujarnya.Dia mengatakan selama ini ekspor komoditas kopi Jabar harus melalui jalur Medan. Sekitar 30-40% ekspor kopi dari Medan atau sekitar 200 tonnya merupakan kopi asal Jabar.“Saat ini ekpor kopi dari Jabar masih menggunakan jalur Medan. Ini karena, kopi Jabar belum punya sertifikasi sendiri,” katanya.AEKI Jabar berharap pemerintah juga serius menangani produktivitas kopi di provinsi itu. Karena, sampai saat ini produktivitasnya masih di bawah target nasional. (k29/K35/Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Dinda Wulandari & Roberto Purba

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper