Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan HARY TANOE siapkan Rp2,86 triliun untuk bangun properti

JAKARTA: PT Global Land Development Tbk, perusahaan properti di bawah bendera Grup MNC, menyiapkan dana investasi mencapai Rp2,86 triliun untuk proyek-proyek baru perseroan.

JAKARTA: PT Global Land Development Tbk, perusahaan properti di bawah bendera Grup MNC, menyiapkan dana investasi mencapai Rp2,86 triliun untuk proyek-proyek baru perseroan.

 

Direktur Global Land Daniel Yuwono menjelaskan beberapa proyek baru yang akan digarap perseroan, diantaranya pembangunan Gedung Seputar Indonesia senilai Rp35 miliar-Rp40 miliar, Gedung MNC News Rp450 miliar-Rp500 miliar, dan MNC Financial Center Rp200 miliar-Rp225 miliar.

 

“Kami juga berencana membangun gedung dan studio baru di kawasan Kebun Jeruk, RCTI sekitar Rp750 miliar, news center 45 lantai sekitar Rp900-Rp1 triliun, serta gedung baru untuk Indovision sekitar Rp200 miliar-rp250 miliar,” paparnya di Jakarta, Senin 16 Januari.

 

Daniel mengungkapkan seluruh proyek baru tersebut rencananya akan digarap perseroan mulai tahun ini dan selesai pada tahun depan. Dia memperkirakan belanja modal (capital expenditure/ capex) perseroan tahun ini berkisar antara Rp1,5 triliun-Rp2 triliun.

 

Namun, ujarnya jumlah tersebut belum termasuk kebutuhan dana untuk proyek-proyek yang sedang berjalan saat ini. Menurut dia, sumber pendanaan untuk capex tersebut akan diambil perseroan dari kas internal dan pinjaman dari perbankan.

 

Sebelumnya, perseroan yang berkode KIPG telah mengantongi komitmen kredit dari tiga bank sindikasi yang dipimpin oleh PT Bank Jabar Banten Tbk dan beranggotakan dua bank pembangunan daerah lain, yakni PT Bank Sumut dan PT Bank Papua.senilai Rp150 miliar.

 

“Untuk capex, komposisi pendanaan akan kami kombinasi antara kas internal dan perbankan, biasanya 30% kas internal dan 70% pinjaman bank,” terangnya.

 

Presiden Direktur Global Land Hary Tanoesudibjo mengatakan perseroan juga berencana untuk melakukan ekspansi ke bisnis hotel dan proyek properti di Lombok. Dia menuturkan perseroan akan mengembangkan lahan seluas 400 hektare di sana.

 

Lebih lanjut, dia mengatakan proyek Lombok tersebut akan berlangsung dalam waktu yang lama, sekitar 10 tahun ke depan, mengingat daerah tersebut masih belum banyak terjamah dan membutuhkan pembangunan infrastruktur yang lebih lengkap.

 

“Proyek Lombok ini bukan proyek yang bisa selesai dalam waktu satu atau dua tahun, tetapi bisa sampai 10 tahun, karena lahan yang akan kami kembangkan cukup besar dan infrastruktur di sana belum begitu baik,” tuturnya.

 

Daniel menambahkan rencananya lahan di Lombok itu akan dikembangkan perseroan menjadi resort internasional yang terdiri dari hotel, lapangan golf, taman rekreasi, taman bawah laut, dan hunian.

 

Dia menjelaskan saat ini proyek tersebut telah memasuki tahap finalisasi desain dan diharapkan pembangunan fase pertama dapat dimulai pada tahun ini. Namun, dia masih enggan mengungkapkan nilai dari proyek tersebut.

 

Selama periode sembilan bulan pertama tahun lalu, Global Land membukukan laba bersih sebesar Rp27,62 miliar atau turun 53,25% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp59,08 miliar.

 

Meski demikian, pendapatan perseroan tetap tumbuh 17,81% menjadi Rp58,66 miliar dari semula Rp49,79 miliar.

 

“Biasanya, tiap tahun kinerja kami bisa tumbuh sekitar 20%, jadi tahun ini kami harapkan juga terjadi pertumbuhan sekitar itu,” ucap Daniel. (ea)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper