Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peternak sapi potong di Lamongan bentuk usaha bersama

SURABAYA: Para peternak sapi potong di Kab. Lamongan, Jawa Timur, membentuk usaha bersama pengandangan ternak tersebut berkapasitas 100 ekor per kandang, untuk meningkatkan posisi tawar terhadap rumah potong hewan (RPH) sekaligus mengakses dana kredit

SURABAYA: Para peternak sapi potong di Kab. Lamongan, Jawa Timur, membentuk usaha bersama pengandangan ternak tersebut berkapasitas 100 ekor per kandang, untuk meningkatkan posisi tawar terhadap rumah potong hewan (RPH) sekaligus mengakses dana kredit bank.Suparto, Ketua Kelompok Petani Peternak “Gunungrejo Makmur” Desa Gunungrejo, Kab. Lamongan, mengatakan usaha peternakan sapi potong secara kolektif bisa memotong matarantai penjualan ternak tersebut berupa peran pedagang perantara (bahasa Jawa: blantik) yang cukup berliku.Menurut dia, penjualan sapi melalui pedagang perantara bisa mengurangi harga hingga Rp1,5 juta per ekor dibandingkan menjual langsung ke RPH, karena melewati tangan ketiga.“Kami sejak 2000 membentuk kelompok dengan pola pengandangan sapi secara bersama berkapasitas 100 ekor per unit kandang, dimana pola yang terintegrasi dengan usaha pembibitan, penggemukan dan pengolahan pakan ini mampu meningkatkan posisi tawar peternak terhadap RPH,” ujar Suparto, yang juga dokter hewan lulusan Fak. Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (FKH Unair) Surabaya, hari ini.Selain itu, lanjut dia, perbankan juga bersedia mengucurkan dana kredit, karena terdapat aset yang bisa diagunkan. Kelompok Petani Peternak “Gunungrejo Makmur” disebutkan telah memperoleh pencairan kredit dari Bank Jatim senilai Rp1,2 miliar untuk pengembangan usaha.Kelompok petani ternak tersebut kini mengelola dua unit kandang, dimana kepemilikan sapi setiap kandang adalah 10 ekor per orang. Usaha secara kolektif menyerupai koperasi itu disebutkan cukup menguntungkan sebab biaya pemeliharaannya cukup efisien, terutama kebutuhan pakan, dan para anggota mendapatkan bagi hasil keuntungan tahunan.Suparto menambahkan usaha peternakan itu mengkhususkan terhadap sapi lokal, karena harga beli bibit maupun bakalan lebih murah dan pemeliharannya lebih mudah.“Sulit mengelola sapi impor, karena prilakunya jauh berbeda dengan sapi lokal antara lain induk sapi impor tidak mau menyusui anaknya.” tuturnya.(api)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Adam A Chevny

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper