Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hutan yang dimoratorium kurang 3,6 juta ha

JAKARTA: Luas hutan alam primer dan lahan gambut yang dimoratorium berkurang 3,6 juta ha menjadi 65,5 juta ha dibandingkan dengan peta sebelumnya 69,1 juta ha.Berdasarkan Peta Indikatif Penundaan Pemberian Izin Baru Pemanfaatan Hutan, Penggunaan Kawasan

JAKARTA: Luas hutan alam primer dan lahan gambut yang dimoratorium berkurang 3,6 juta ha menjadi 65,5 juta ha dibandingkan dengan peta sebelumnya 69,1 juta ha.Berdasarkan Peta Indikatif Penundaan Pemberian Izin Baru Pemanfaatan Hutan, Penggunaan Kawasan Hutan, dan Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan serta Areal Penggunaan Lain periode Mei-November 2011 seluas 69,1 juta ha.Namun, berdasarkan hasil revisi peta indikatif itu oleh Kementerian Kehutanan, luas lahan yang dilarang untuk diberikan izin atau moratorium turun menjadi 65,5 juta ha. Peta hasil revisi itu akan berlaku periode November 2011-Mei 2012. Kendati, peta indikatif tersebut akan direvisi setiap 6 bulan sekali.Kawasan hutan konservasi alam bertambah109.375 ha menjadi 21,6 juta ha dibandingkan dengan sebelumnya 21,5 juta ha. Hutan lindung berkurang 118.912 ha menjadi 29,6 juta ha dibandingkan dengan sebelumnya 29,7 juta ha.Demikian juga dengan lahan gambut turun 4,8 juta ha menjadi 5,9 juta ha dibandingkan dengan peta indikatif sebelumnya 10,7 juta ha.Adapun, luas hutan alam primer bertambah 1,2 juta ha menjadi 8,4 juta ha dibandingkan dengan sebelumnya 7,2 juta ha.Menhut Zulkifli Hasan mengatakan perubahan luas hutan yang dimoratorium itu disebabkan adanya perubahan tata ruang wilayah. "Itulah yang kita rilis setiap 6 bulan sekali. Lahan gambut tingga 5 juta, padahal menurut data kami ada 8 juta ha," jelasnya. (tw) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nadya Kurnia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper