Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gresik kembali minta saham West Madura Offshore

SURABAYA: Pemerintah Kabupaten Gresik kembali meminta kepada Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) agar memberikan persetujuan hak pengelolaan participating interest (PI) kepada PT Gresik Migas (BUMD milik Pemkab Gresik)

SURABAYA: Pemerintah Kabupaten Gresik kembali meminta kepada Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) agar memberikan persetujuan hak pengelolaan participating interest (PI) kepada PT Gresik Migas (BUMD milik Pemkab Gresik) atas blok West Madura Offshore yang dioperasikan PT Pertamina Hulu Energi pada akhir bulan ini.Permintaan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan PT Gresik Migas dalam memasok gas ke pelanggan yang kini baru mencapai 17 BBTU dari PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE-WMO).Bupati Gresik Sambari Halim Radianto optimistis memperoleh persetujuan hak PI atas PHE-WMO, karena pemerintah melalui BP Migas telah menjanjikan hak pengelolaan gas ke PT Gresik Migas akhir Desember 2011.Menurut dia, hak pengelolaan berupa PI itu akan mampu meningkatkan pasokan gas oleh Gresik Migas ke pelanggan industri maupun rumah tangga.“Kami menunggu jawaban dari BP Migas pada akhir bulan ini dan jika hak PI disetujui, maka kami bersama Pemkab Bangkalan dan Pemprov Jatim akan mengelola bersama gas PHE-WMO,” ujarnya melalui siaran pers yang diterima Bisnis, hari ini.Direktur PT Gresik Migas Bukhori menyebutkan BUMD tersebut selama beroperasi secara komersial tujuh bulan terakhir hanya memperoleh pasokan gas 17 BBTU dari PHE-WMO.“Pasokan gas tersebut kami jual habis ke PGN melalui PT Alas Energi Indonesia (AEI) sebanyak 12 BBTU dan PLTU Gresik 5 BBTU,” tuturnya.Kepala Operasi BP Migas Perwakilan Jawa Timur, Papua dan Maluku (Japalu) Roesmardani membenarkan tentang pengajuan hak PI dari Pemkab Gresik/Gresik Migas terhadap PHE-WMO.“Pemda Kab. Gresik memang memiliki hak untuk ikut mengelola blok WMO, tetapi sesuai aturan harus menyertakan saham 10%. Penyertaan saham itu sudah dilakukan atau belum, kami belum mengetahuinya,” ujarnya kepada Bisnis, hari ini.Tentang nilai investasinyak, Roesmardani memberi gambaran bahwa kegiatan eksplorasi satu sumur onshore membutuhkan dana investasi sedikitnya US$8,5 juta. Sedangkan sumur offshore lebih tinggi mencapai US$50 juta per sumur. (K22/Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Adam A. Chevny

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper