Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

BADUNG: Kementerian Pertanian menargetkan pengurangan impor daging sapi sebesar 5% pada 2012 dari jumlah kebutuhan secara nasional dengan menerpkan pembatasan daging sapi impor pada 2014.
 
Menteri Pertanian, Suswono mengatakan impor daging sapi tahun depan akan mencapai angka maksimal 25% dari konsumsi nasional sebanyak 2,7 juta ton/tahun. Pengurangan sebanyak 5% didapat dari kuota impor saat ini sebesar 30%. 
 
Suswono menjelaskan saat ini berdasarkan hasil pendataan sapi potong, sapi perah dan kerbau (PSPK) pada  2011 yang berlangsung selama sebulan dari 1 hingga 30 Juni mencatat, populasi sapi secara keseluruhan di Indonesia sebanyak 15,4 juta ekor. 
 
"Populasi sapi potong mencaai 14,8 juta ekor, sapi perah sebanyak 597.200 ekor dan kerbau 1,3 juta ekor," Menteri Pertanian Suswono usai menghadiri acara Rapat Konsolidasi Teknis Nasional di Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, hari ini. 
 
Data yang dirilis dua instansi pemerintahan ini mencatat, rumpun sapi potong terbanyak dipelihara adalah sapi Bali dengan capaian 4,8 juta ekor. Sementara sisanya Sapi Onggole, Sapi Madura, Sapi Limousine dan jenis sapi lainnya. 
 
Pada besaran sapi potong, lanjutnya, yang bisa dikonsumsi masih minim. Oleh karena itu, untuk menutupi kekurangan daging sapi potong, pemerintah mendatangkan sapi dari luar sebanyak 30% pada 2011. Tercatat, tingkat konsumsi daging sapi di Indonesia hanya sekitar 1,87 kilogram/kapita setiap tahunnya. 
 
"Ketersediaan daging sapi saat ini hanya mampu memenuhi kebutuhan sebesar 2,5 juta ton setiap tahunnya," lanjut Suswono. 
 
Jika dibandingkan dengan  sensus pertanian 2003 sebanyak 10,2 juta ekor, maka rata-rata pertumbuhan populasi sai selama  kurun waktu 8 tahun sebesar 5,33% per tahun. Adapun jumlah rata-rata pengangkaan dari persentase sebesar 655.500 ekor setiap tahunnya. 
 
Sebaliknya, data Kementerian Pertanian memaparkan populasi kerbau 2011 tercatat sebesar 1,3 juta ekor setiap tahunnya. Populasi itu turun jika dibanding periode sensus 2003 dengan populasi sebanyak 1,4 juta. Rata-rata penurunan setiap tahunnya mencaai 7.800 ekor kerbau/tahun.
 
Sementara itu, berdasarkan wilayah Provinsi Jawa Timur mencatatkan angka tertinggi populasi sapi potong sebanyak 4,7 juta ekor dari 7,5 sapi potong di seluruh Jawa. Jawa menempati populasi sapi potong terbesar di Indonesia atau sebesar 50,68%. Provinsi Bali menempati tingkat kerapatan populasi tinggi dengan 137 ekor/kilometer. 
 
Pulau Sumatera menempati urutan kedua dengan populasi jauh dibawah jawa, yakni 2,7 juta atau setara dengan 18,38%. 
 
Setelah itu, Provinsi Bali dan Nusa Tenggara dengan besaran populasi 2,1 juta ekor atau setara dengan 14,18%. Provisni Sulawesi dan Kalimantan menempatri urutan selanjutnya dengan masing-masing besaran 1,8 juta dan 437.400 sapi potong. 
 
Secara umum, Suswono menegaskan tujuan PSPK 2011 adalah sebagai dukungan utama untuk Program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDSK) pada 2014. Secara khusus tujuan pendataan ini adalah untuk mengurangi impor sapi bakalan dan daging sapi. (sut)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Matroji
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper