Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perlemahan rupiah bisa berlanjut

JAKARTA: Perlemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dapat terus terjadi jika krisis utang Eropa belum juga mencapai kejelasan jalan keluar. Pasalnya, sentimen negatif akan terus terjadi di pasar finansial, termasuk pasar valuta asing.Kepala

JAKARTA: Perlemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dapat terus terjadi jika krisis utang Eropa belum juga mencapai kejelasan jalan keluar. Pasalnya, sentimen negatif akan terus terjadi di pasar finansial, termasuk pasar valuta asing.Kepala Ekonom Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan menuturkan dalam jangka pendek IHSG dan kurs Rupiah terhadap mata uang asing akan terus bergejolak akibat ketidakpastian penyelesaian krisis utang di kawasan zona Eropa."Kalau Uni Eropa bersama IMF, dan Bank Sentral Eropa tidak bisa menyelesaikan krisis ekonomi sentimen negatif akan terus terjadi, investor juga negatif. Tapi dalam jangka 6-9 bulan ke depan, IHSG dan kurs akan terus volatile," ujarnya dalam Economic Briefing 2012, hari ini.Per 24 November 2011, nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS tercatat  kembali jatuh 1,9% menjadi 9.218 per dolar AS pukul 10.33 waktu Jakarta, level terendah sejak Juni 2010. Sementara itu, kemarin rupiah turun 0,7% ke  9.110 per dolar dibandingkan penutupan sebelumnya pada 9.045 per dolar.Dalam jangka panjang, lanjut Fauzi, fundamental makro ekonomi yang akan menentukan apresiasi mata uang di tengah potensi ketidakstabilan global."Fundamental ekonomi yang jauh lebih baik dari Eropa, Amerika, dan bahkan Jepang akan mendorong apresiasi mata uang, terutama Asia," tuturnya.Menurut Fauzi, dari situasi krisis ini yang harus diantisipasi adalah keringnya likuiditas valas yang akan berakibat pada anjloknya investasi karena pendanaan valas yang mengering akan berdampak pada gejolak pasar surat utang negara, pasar modal, dan berdampak pada pasar valas."Jadi sepertinya Bank Indonesia akan terus intervensi selama volatilitas terus terjadi," tuturnya.Standard Chartered memperkirakan, sampai akhir tahun, nilai tukar rupiah di kisaran Rp8.900 per dolar AS. Sementara itu rata-rata nilai tukar rupiah berada pada Rp8.750. Proyeksi ini mendekati asumsi pemerintah dalam APBN-P 2011 yang menargetkan nilai tukar Rp8.700 per dolar AS. (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper