Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTBA targetkan harga batu bara PLTU mulut tambang tuntas

NUSA DUA, Bali: Perusahaan  tambang pelat merah, PT Bukit Asam Tbk menargetkan kesepakatan harga batubara pada pembangkit listrik tenaga uap mulut tambang Banjarsari, Lahat, Sumatera Selatan akan tuntas pada tahun ini.Kepada Bisnis, Presiden direktur

NUSA DUA, Bali: Perusahaan  tambang pelat merah, PT Bukit Asam Tbk menargetkan kesepakatan harga batubara pada pembangkit listrik tenaga uap mulut tambang Banjarsari, Lahat, Sumatera Selatan akan tuntas pada tahun ini.Kepada Bisnis, Presiden direktur PT Bukit Asam, Sukrisno mengatakan dengan tercapainya kesepakatan harga batubara, pembangkit listrik yang dibangun di dekat lokasi tambang Tanjung Enim, Sumatera Selatan ini segera dapat beroperasi.“Kami menargetkan kesepakatan ada pada 2011. Harus jalan itu,” katanya disela agenda KTT Asean ke-19 di Nusa Dua, Bali, pekan lalu.Pada formulasi harga batubara, lanjutnya, sebaiknya mengacu kepada biaya produksi ditambah dengan rate of return yang wajar. Saat ini, telah disepakati antara Bukit Asam dan Perusahaan Listrik Negara harga jual listrik dari pembangkit Tanjung Enim sebesar US$3,87 senper kWh. Tercatat, kesepakatan itu diteken pada 2008.Namun, adanya rencana pemerintah untuk menerbitkan aturan soal harga batubara acuan di mulut tambang membuat kontrak perjanjian jual belilistrik tersebut belum bisa ditandatangani.“Bukit Asam berharap harga batubara acuan segera tercapai kesepakatan dan proyek bisa terealisasi,” lanjutnya.Konstruksi PLTU mulut tambang yang mampu menghasilkan setrum sebesar 2 x 110 MW ini mengantongi akta notaris 12 Oktober 2006 dan power purchase agreement (PPA) pada 18 Januari 2007 dijalankan oleh PT Bukit Pembangkit Innovative  yang merupakan konsorsium dari Bukit Asam dengan kepemilikan saham 59,75%, PT Pembangkit Jawa Bali sebanyak 29,15%. Sementara sisanya sebanyak 11,1% dinahkodai perusahaan swasta nasional, PT Navigat Innovative Indonesia.Saat ini, PLN tercatat sebagai pembeli listrik/offtaker dengan nilai proyek sebesar Rp2,7 triliun. Dana untuk membangun proyek PLTU dengan masa konstruksi selama 33 bulan itu dihasilkan dari dana sindikasi dengan PT Bank BNI Tbk persero.Sementara pengerjaan konstruksi pembangkit adalah kontraktor China National Electric Engineering Co. Ltd. (CNEEC) yang berbasis di China yang juga tinggal menunggu waktu pengerjaan. "Sebisa mungkin awal 2012 sudah mulai."Sementara, kontraktor EPC pembangunan jaringan transmisi dari PLTU Banjarsari ke Gardu Induk Lahat, sepanjang 24 km, adalah PT Citacontrac.(api)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Ashari Purwo & Algooth Putranto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper