Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi kopi olahan naik 3,5%

JAKARTA: Produksi industri pengolahan kopi naik sekitar 3,5% per tahun sejak 2007 didorong oleh pertumbuhan produksi kopi bubuk dan instan.Data Kementerian Perindustrian menyatakan produksi kopi olahan Indonesia pada 2010 mencapai 151.671 ton atau meningkat

JAKARTA: Produksi industri pengolahan kopi naik sekitar 3,5% per tahun sejak 2007 didorong oleh pertumbuhan produksi kopi bubuk dan instan.Data Kementerian Perindustrian menyatakan produksi kopi olahan Indonesia pada 2010 mencapai 151.671 ton atau meningkat 10,5% dibandingkan produksi 2007 yang sebanyak 137.215 ton.Jumlah perusahaan yang bergerak di industri pengolahan kopi olahan pada periode yang sama meningkat dari 77 perusahaan menjadi 81 perusahaan, belum termasuk industri kecil dan rumah tangga.Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Benny Wahyudi mengatakan pertumbuhan tersebut masih didominasi oleh kebutuhan ekspor yang nilainya mencapai US$114,47 juta pada tahun lalu.Potensi pasar dalam negeri, jelasnya, belum bisa dimanfaatkan maksimal karena konsumsi nasional yang baru mencapai 0,8 kilogram per kapita per tahun.Benny memaparkan tingkat konsumsi tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara penghasil kopi utama lain di dunia.Data Kementerian Perindustrian menyatakan konsumsi kopi domestik Brazil mencapai 6 kilogaram per kapita per tahun, Kolombia sebanyak 1,8 per kapita per tahun sedangkan Amerika Serikat mencapai 4,3 kilogram per kapita per tahun.Benny memaparkan Kementerian Perindustrian saat ini sedang berusaha mendorong produksi industri pengolahan kopi, spesialti Indonesia.“Kita sedang kaji, karena memang nilai tambahnya di situ tinggi. Apa perlu menerapkan disinsetif bea keluar atau tidak,” katanya, hari ini.Langkah yang dilakukan Kemenperin, tambahnya, adalah pengembangan kopi spesialti berdasarkan indikasi geografis dan diversifikasi produk kopi olahan.Dia mengatakan Indonesia harus bisa memanfaatkan cita rasa dan aroma khas kopi spesialti di Indonesia seperti gayo, mandailin, lampung, java, kintamani, toraja dan luwak untuk membangun industri kopi olahan dalam negeri.Namun, Benny mengungkapkan niat mendorong pertumbuhan industri kopi spesialti olahan terkendala produktivitas lahan.Wakil Ketua Umum bidang Spesialti dan Industri Kopi, Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) Pranoto Soenarto setuju bahwa masalah produktivitas lahan menghambat pertumbuhan industri kopi Indonesia.“Kami saat ini ingin minta tolong Brazil supaya produktivitas lahan dan kopi kita bisa meningkat,” katanya.Sepanjang tahun lalu, Indonesia memproduksi 690.000 ton kopi atau sekitar 6% dari produksi kopi dunia yang mencapai 7,18 juta ton.Produksi tersebut menempatkan Indonesia sebagai penghasil kopi ketiga setelah Brazil dan Vietnam.Sebagian besar kopi yang dihasilkan Indonesia adalah kopi jenis robusta yang produksi tahun lalunya mencapai 540.000 ton per tahun atau sekitar 78% dari total produksi kopi nasional sedangkan 22% sisanya adalah kopi berjenis arabika.Dari produksi tersebut, Indonesia mengekspor 470.000 ton dalam bentuk biji kopi dan mengolah 220.000 ton di dalam industri dalam negeri. (bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper