Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diler mobil mulai khawatirkan dampak Thailand

SURABAYA: Honda Surabaya Center, distributor mobil Honda untuk wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat, mulai mengkhawatirkan dampak banjir di Thailand terhadap suplai yang diterima dari agen tunggal pemegang merk.Wendy Mihardja, Operation Manager

SURABAYA: Honda Surabaya Center, distributor mobil Honda untuk wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat, mulai mengkhawatirkan dampak banjir di Thailand terhadap suplai yang diterima dari agen tunggal pemegang merk.Wendy Mihardja, Operation Manager Honda Surabaya Center (HSC), mengatakan hingga saat ini pihaknya masih memiliki persediaan stok hingga akhir akhir tahun 2011. Namun, jika keadaan tidak segera  membaik, dikhawatirkan tahun depan stok akan makin berkurang.“Oktober 2011 saja, suplai mobil jenis CBU (completely built up) dan Honda Jazz dari ATPM turun hampir 50%,” katanya pada Bisnis, hari ini.Rerata suplai mobil jenis CBU yang mencakup tipe Accord, Civic, dan City adalah 60 hingga 70 unit tiap bulan, sedangkan suplai untuk bulan lalu hanya sekitar 30 unit. Suplai Honda Jazz juga menurun dari sekitar 300 unit tiap bulan, menjadi kurang lebih 100 unit bulan lalu.Ketiga mobil CBU tersebut selama ini diimpor dari Thailand, sedangkan untuk Honda Jazz memang pabriknya ada di Indonesia, namun sebagian suku cadangnya masih impor dari negeri itu.Jika nanti terjadi kekurangan suplai (short supply) seperti ketika terjadi bencana tsunami di Jepang pertengahan tahun lalu, menurut Wendy, penjualan juga akan makin tergerus.“Karena ketika tidak ada stok produknya, maka customer biasanya langsung beralih ke merk lain,” keluhnya.Hanya menungguWendy mengaku sejauh ini pihaknya tidak dapat berbuat banyak terkait dampak banjir di Thailand ini, hanya bisa menunggu keadaan membaik.Sambil menunggu, lanjutnya, pihaknya akan mencoba memacu penjualan Honda Freed, yang pabriknya terdapat di Indonesia.Dia menambahkan, dunia otomotif Jatim tahun ini banyak mendapat cobaan, mulai dari kenaikan Bea Balik Nama, pajak progresif, bencana tsunami di Jepang, hingga banjir yang melanda Thailand.Target tahunan yang awalnya dipatok 9.600 unit sempat direvisi menjadi 7.580 unit. “Itupun kami pesimis bisa mencapainya, karena hingga Oktober 2011, penjualan baru mencapai 4.786 unit,” ungkapnya.Khusus untuk Oktober 2011 saja, penjualan mobil Honda melalui HSC hanya 483 unit, sementara bulan sebelumnya mencapai 504 unit. Rerata penjualan tiap bulan berkisar 500 unit.Dari penjualan di Oktober 2011 itu, Honda Jazz berkontribusi sebesar 60%, City 3,6%, Civic 2,8%, dan Accord 2,4%. (24/Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Bunga Citra Arum N

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper