Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gara-gara pasokan gas, 5 investor tak jadi investasi

MOJOKERTO:Minimnya pasokan gas ke Kawasan Industri Ngoro membuat sedikitnya lima investor asing menunda membangun pabrik di Indonesia, sementara sejumlah perusahaan lainnya tidak dapat melanjutkan ekspansi.General Manager Ngoro Industri Park PT Intiland

MOJOKERTO:Minimnya pasokan gas ke Kawasan Industri Ngoro membuat sedikitnya lima investor asing menunda membangun pabrik di Indonesia, sementara sejumlah perusahaan lainnya tidak dapat melanjutkan ekspansi.General Manager Ngoro Industri Park PT Intiland Development Tbk Wihardi Hosen mengatakan belakangan pasokan gas alam agak tersendat. Memang tidak ada pengurangan signifikan tetapi tidak ada penambahan.Akibatnya banyak perusahaan di kawasan industri tersebut yang terpaksa menunda ekspansi. “Lebih parah lagi lima investor yang hampir teken kontrak batal karena tidak ada jaminan pasokan gas yang selama ini berasal dari PGN dan Santos,” ujar Wihardi tadi malam.Lima perusahaan tersebut tiga diantaranya merupakan industri keramik. Dua lagi perusahaan asal Taiwan dan Jepang. Sebagaimana diketahui 90% perusahaan yang beroperasi di Kawasan Industri Ngoro I seluas 250 hektare merupakan PMA dari Asia Timur seperti Korea, Taiwan, Jepang serta dari Eropa.  Beberapa perusahaan seperti industri keramik membutuhkan pasokan gas relatif besar.Wihardi mengatakan saat ini kebutuhan pasokan gas di kawasan industri tersebut mencapai 10 juta kubik per hari. Menurut dia, untuk dapat memfasilitasi perusahaan melakukan ekspansi setidaknya dibutuhkan penambahan sekitar 5 juta kubik per hari.“Penambahan itu belum termasuk kebutuhan gas untuk investasi baru atau perusahaan yang baru. Jadi hanya untuk ekspansi perusahaan yang sudah ada di kawasan berikat itu,” tuturnya.Pihak PGN berjanji baru pertengahan tahun depan ada penambahan pasokan gas. Namun itu pun BUMN tersebut tidak dapat memastikan berapa angkanya.  Melihat kondisi seperti itu, kata dia, tinggal menunggu upaya Pemprov Jatim yang ingin mengimpor gas.Pasalnya pasok gas alam ini penting untuk kelangsungan dan pertumbuhan industri itu di daerah itu sendiri. Intiland sendiri sudah mulai mengembangkan Kawasan Industri Ngoro II. “Memang ada penjajakan untuk mencoba mendatangkan gas dari pihak swasta dan sekarang sedang dalamnegosiasi.”Pihak swasta tersebut, lanjut Wihardi siap memasok 10 juta kubik per hari, tetapi dengan harga relatif lebih mahal dari PGN. “Kami berharap perbedaan harganya tidak terlalu jauh, lebih mahal 15% saya kira masih ok,” ujarnya.Jika pasokan gas sudah dapat teratasi, Intiland optimistis okupansi penuh dari pengembangan Kawasan Industri Ngoro II hanya membutuhkan waktu tiga tahun dari sekarang. Kebutuhan lahan untuk industri atau pabrikan relatif besar. Contohnya lima calon investor yang sekarang menunda itu saja membutuhkan lahan sedikitnya 60 hektare.Untuk tahap pertama luas areal Ngoro II 215 hektare. Namun diperkirakan akan terus berkembang hingga mencapai sekitar 300 hektare. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper