Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sering terlupakan, NTT undang investor masuk

KUPANG: Provinsi Nusa Tenggara Timur mengundang pengusaha datang untuk  berinvestasi pada sejumlah produk unggulan yakni jagung, peternakan sapi dan penambangan garam.Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengatakan ketiga potensi investasi itu berada 

KUPANG: Provinsi Nusa Tenggara Timur mengundang pengusaha datang untuk  berinvestasi pada sejumlah produk unggulan yakni jagung, peternakan sapi dan penambangan garam.Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengatakan ketiga potensi investasi itu berada  di daerah dengan dukungan infrastruktur lebih memadai yakni  Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nagekeo, dan Sumba Barat Daya."Hambatan investasi terkait dengan lahan jadi masalah. Sebagian tanah milik komunal, tetapi bisa dibicarakan dengan baik. Tentu jika investasi membawa manfaat bagi masyarakat sekitar, tentu mereka mau menerima,"tuturnya saat menerima delegasi Bank Mandiri dalam rangka pelaksanaan Nusa Tenggara Investment Day, hari ini.Menurutnya tanaman jagung potensial dikembangkan di banyak wilayah, tetapi Kabupaten Timor Tengah selatan jauh lebih siap menerima uluran tangan investor. Adapun peternakan sapi tersedia di Sumba Barat Daya, dan penambangan garam dalam skala besar bisa dilakukan di Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores.Frans mengatakan, NTT kini memiliki saran transportasi yang lebih mendukung  diantaranya ketersediaan jalan sepanjang 16.010 kilometer dan 41 pelabuhan terdiri dari 1 pelabuhan utama, 9 pengumpul, dan 32 pengumpan."Soal jalan raya dan listrik kami berupaya bekerja sama dengan pemerintah pusat. Listrik, PLN hendak mengupayakan rasio elektrifikasi 70%, diantaranya dengan peresmian pembangkit listrik tenaga panas bumi Ulumbu 10 MW, di Kabupaten Manggarai pada 11 November 2012,"tuturnya.Namun, Frans menyadari wilayah NTT yang terdiri 1.1192 pulau dan hanya 44 di antaranya yang berpenghuni, seperti dilupakan oleh para investor. Padahal, tuturnya, wilayah memiliki banyak sumberdaya alam yang siap digali dan dikembangkan.Freddy H. Ongkosaputra, Ketua Dewan Pengurus Provinsi Nusa Tenggara Timur Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengatakan berinvestasi di wilayah ini memang memiliki tingkat kesulitan tinggi. "Tidak saja  karena pasar yang  masih terbatas, tapi juga hambatan infrastruktur dasar yang belum  terselesaikan."Dia mengakui masalah infrastruktur memang jadi kendala disemua wilayah Indonesia termasuk Jawa. "Tetapi kalo di Jawa, bikin prabrik plastik, misalnya, pasarnya sudah di depan mata. Di NTT, bisa bisa berproduksi seminggu, 11 bulan 3 minggu pabriknya menganggur."Itulah alasan mengapa industri belum bisa tumbuh di NTT sehingga perekonomian hanya ditopang oleh jasa dan perdagangan semata. "Bukannya pesimis, tetapi perlu keberanian tinggi bagi investor untuk membuka usaha di sini."Dia berharap, pemerintah memiliki peran aktif untuk memupus kebuntuan tersebut sehingga iklim investasi menjadi kondusif.  Paling tidak aparat birokrasi mau mengenali potensi sendiri, lalu berpikir apa saja yang harus ada, seperti jalan, listrik, air dan pelabuhan."Omong kosong jika pengusaha bisa siapkan semua sendiri, mau bangun dermaga sendiri, lha kapan bisa menikmati hasil investasi," kata Freddy. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper