Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BP Migas ungkap rencana ekspor gas ke Singapura

JAKARTA: Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) mengungkapkan rencana ekspor gas sebesar 140 MMscfd dari Lapangan Gajah Baru, Kepulauan Natuna yang dioperasikan Premier Oil BV ke pembeli Singapura sudah bisa dilaksanakan secara

JAKARTA: Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) mengungkapkan rencana ekspor gas sebesar 140 MMscfd dari Lapangan Gajah Baru, Kepulauan Natuna yang dioperasikan Premier Oil BV ke pembeli Singapura sudah bisa dilaksanakan secara bertahap, sembari menunggu kelengkapan administrasi pengirimannya. Kepala BP Migas R. Priyono mengatakan secara prinsip, ekspor gas ke Singapura sudah bisa dilakukan secara bertahap, sejalan dengan persetujuan yang diberikan Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh kepada Premier Oil, guna memenuhi kontrak ekspor yang sudah ada. Hanya saja, jelasnya, semua pihak terkait dengan jual beli gas itu harus menyelesaikan administrasi legalnya karena menyangkut mekanisme swap (pertukaran) gas dari Lapangan Gajah Baru ke pembeli Singapura dengan Blok Corridor, Sumatra Selatan yang dioperasikan oleh ConocoPhilips. “Kesepakatannya sudah oke, tetapi sekarang kita melengkapi masalah administrasi legal swap-nya. Itu agak rumit karena melibatkan banyak pihak di Singapura, dan kita [Indonesia] melibatkan Pertamina, ConocoPhilips, dan lainnya juga,” ujarnya, hari ini. Namun, lanjutnya, Premier Oil sudah bisa mengirimkan gas ke pembeli Singapura secara bertahap, untuk memastikan apakah infrastruktur yang ada mendukung kegiatan ekspor tersebut hingga mencapai 140 MMscfd. “Ramp up [pengiriman secara bertahap] itu bisa saja 1 MMscfd dulu dari total kontrak, sambil dicek semua, apakah pipanya bocor atau tidak sampai ke Singapura. Tetapi, teknis legalnya harus diselesaikan karena kan ada perjanjian sewaktu ConocoPhilips masuk ke Natuna, dan Premier Oil masuk ke jalur pipa yang ke Jawa Barat,” tutur Priyono. Dengan disepakatinya mekanisme swap, maka produksi gas dari Lapangan Gajah Baru sebesar 140 MMscfd akan dikirim ke pembeli Singapura, sedangkan produksi gas sebesar 40 MMscfd dari ConocoPhilips yang sebelumnya dipasok ke Singapura akan dialihkan ke PLTGU Muara Tawar, milik PT PLN (Persero) melalui pipa South Sumatra West Java milik PT PGN Tbk. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Evita Herawati Legowo, sebelumnya, mengungkapkan untuk pelaksanaan ekspor gas oleh Premier Oil masih harus memenuhi beberapa persyaratan administrasi, termasuk jadwal dan volume pengirimannya.(api) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper