Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Harga kentang hasil budi daya petani lokal anjlok karena tak tahan dengan gempuran  kentang impor dari Pakistan, Bangladesh, India, dan China
 
Serikat Petani Indonesia (SPI) mengungkapkan harga kentang lokal saat ini anjlok disebabkan maraknya impor kentang asal China dan Banglades yang beredar di pasaran.  
 
Harga kentang terus merosot hingga kisaran Rp4.000-Rp4.500 per kg sejak September 2011. 
 
Menurut SPI, pedagang kecil di Jawa Tengah menyatakan 1 truk kentang lokal yang biasanya habis terjual dalam 2-3 hari, tetapi sekarang baru habis hingga 7 hari. 
 
"Kalau pemerintah terus memperbolehkan impor kentang, harga kentang lokal akan terus merosot dan petani akan mengalami kerugian besar," kata Mudasir seorang petani kentang dari Dataran Tinggi Dieng melalui siaran pers SPI yang diterima Bisnis hari ini.
 
Menurut dia, untuk 1 hektare lahan kentang dibutuhkan biaya Rp54 juta. Biaya tertinggi untuk membeli benih kentang granola kualitas G4 sebanyak 1,2 ton per ha dengan harga Rp12.500 per kg setara dengan sekitar Rp9 juta.
 
Biaya sewa lahan Rp5 juta per musim tanam dan pestisida serta pupuk mencapai Rp10 juta.
 
Menurut dia, harga kentang turun dari biasanya Rp7.500 per kg menjadi Rp4000 per kg, sedangkan kentang impor di pasar dijual hanya Rp3.500 per kg. (Gloria Natalia/sut)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper