Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asean+3 sepakati bentuk cadangan beras bersama 787.000 ton

JAKARTA: Dalam rapat pejabat tinggi negara-negara Asean dan Korea Selatan, China, dan Jepang menyepakati pembentukan cadangan beras Asean+3 sebanyak 787.000 ton.Kepala Badan Ketahanan Pangan sekaligus Chairman rapat pejabat tinggi Asean+3 Achmad Suryana

JAKARTA: Dalam rapat pejabat tinggi negara-negara Asean dan Korea Selatan, China, dan Jepang menyepakati pembentukan cadangan beras Asean+3 sebanyak 787.000 ton.Kepala Badan Ketahanan Pangan sekaligus Chairman rapat pejabat tinggi Asean+3 Achmad Suryana mengatakan Indonesia akan mengalokasikan 12.000 ton untuk cadangan beras Asean+3."Tadi terakhir rapat 13 negara, sudah menyepakati agreement itu, SOM [senior officer meeting] sudah setuju, maka para menteri tinggal tanda tangan [pada 7 Oktober 2011]," ujarnya kepada wartawan, hari ini.China menjadi negara terbesar dalam mengalokasikan beras untuk cadangan beras tersebut yaitu sebanyak 300.000 ton disusul Jepang 250.000 ton, sedangkan Korea Selatan 150.000 ton. Sementara itu, sisanya 87.000 ton dibagi oleh 10 negara Asean.Indonesia sebanyak 12.000 ton, Brunei Darussalam 3.000 ton, Kamboja 3.000 ton, Malaysia 6.000 ton, Myanmar 14.000 ton, Filipina 12.000 ton, Thailand 15.000 ton, Vietnam 15.000 ton, dan Singapura 5.000 ton.Suryana menjelaskan skema pemanfaatan beras cadangan itu ada 3 jenis. Pertama, secara komersial yaitu dengan sistem forward kontrak, negara akan menggunakan beras itu dengan komersial, selanjutnya akan dikirim beras tersebut.Mekanisme kedua, kata dia, dengan melihat kondisi suatu negara, sehingga bisa dibayar dengan cara dicicil sesuai dengan kemampuan atau model pinjaman jangka panjang. Cara ketiga, yaitu hibah, yaitu pemberian bantuan untuk negara yang dalam keadaan darurat pangan.Sementara itu, 13 negara itu juga menyepakati untuk membentuk dana bersama atau endowment fund sebesar US$4 juta dengan rincian Jepang, Korea Selatan, dan China masing-masing sebesar US$1 juta. Adapun, sisanya sebesar US$1 juta ditanggung bersama oleh 10 negara Asean. Indonesia misalnya harus menyetor US$107.500 dalam jangka waktu 5 tahun dengan cara dicicil.(api)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper