Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Komisi VII DPR akhirnya menyetujui alokasi subsidi listrik RAPBN 2012 sebesar Rp45 triliun dengan catatan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) sebesar 10% mulai April tahun depan belum akan disetujui.
 
Pemerintah mengusulkan subsidi listik sebesar Rp45 triliun dengan asumsi kenaikan TDL sebesar 10% per 1 April 2012, kecuali bagi pelanggan tidak mampu berdaya 450 VA. Dengan kenaikan 10%, maka TDL akan naik dari Rp729 menjadi Rp796 per kWh.
 
Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKS Achmad Rilyadi berpendapat dengan alokasi subsidi listrik sebesar Rp45 triliun seharusnya tidak disertai dengan kenaikan tarif listrik.
 
"Kami setuju dengan alokasi subsidi tahun depan itu Rp45 triliun, tetapi tidak setuju dengan kenaikan TDL, karena masih ada alternatif lain," ujarnya, hari ini.
 
Senada dengan itu, Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Golkar Satya W. Yudha mengatakan perihal kenaikan TDL harus dibahas kembali, mengingat masih bisa dilakukan optimalisasi penurunan biaya pokok penyediaan (BPP) tenaga listrik.
 
"Kami mengapresiasikan upaya pemerintah menurunkan subsidi, tetapi masalah kenaikan TDL harus dibahas lagi," katanya.
 
Menurut dia, pemerintah masih bisa memaksimalkan penggunaan energi primer pembangkit listrik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), sehingga BPP juga bisa turun.
 
Selain belum disetujuinya usulan kenaikan TDL tahun depan, Komisi VII DPR juga meminta pemerintah upaya penurunan BPP listrik dengan merujuk laporan hasil BPK di sektor hulu listrik mengenai pemenuhan pasokan gas untuk PLTU Muara Tawar sebesar 100 MMscfd. (arh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper