JAKARTA:Pemerintah terus melakukan penjajakan mengenai pengenaan harga jual impor beras yang diperoleh dari Thailand, serta menyiapkan sumber lainnya jika menilai harga yang ditetapkan negara tersebut kemahalan menyusul adanya rencana penaikannya.Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan kontrak kerja sama antarpemerintah (G to G) sendiri telah disepakati, menyusul adanya komitmen Thailand untuk membantu menyediakan 1 juta ton beras jika Indonesia membutuhkannya. Yang belum ada kesepakatannya soal realisasinya ditingkat B to B.“Kita masih dalam proses penjajakan. Apakah benar atau tidak yang disampaikan oleh menterinya, karena belum ada tertulis bahwa posisi mereka seperti apa,” kata Mari menjawab pertanyaan wartawan di Istana Presiden hari ini.Mari mengatakan memang dirinya telah mendapatkan informasi kemungkinan adanya kenaikan harga impor beras, menyusul adanya perubahan kebijakan sejalan dengan pemerintahan yang baru terkait terpilihnya Perdana Menteri Thailand yang baru.Ketika ditanyakan berapa harga baru yang ditawarkan pihak Thailand, Mari mengatakan kalau soal harga agar menanyakannya pada Perum Bulog.“Kemungkinan iya [meningkatnya harga impor beras dari Thailand, tapi] mereka belum putus mengenai harga,” kata Mari.Menurutnya, agar semua pihak tidak mengkhawatirkan masalah tersebut, karena masih banyak alternatif, termasuk dari Thailand sendiri.Saat ini negara yang memiliki stok beras cukup banyak dan bersedia mengekspornya ke negara lain sdi samping Thailand seperti Vietnam, India, dan Pakistan. Di samping itu saat ini dinilai stok beras di tingkat internasional cukup aman.“[Negara potensial pengekspor beras] mungkin tetap Thailand, Vietnam. Tapi kita juga ketahui India juga sudah membuka ekspor beras. Pakistan juga punya beras. Dan saya rasa kita akan terus menilai semua kemungkinanlah. Jadi kita tidak harus khawatir,” kata Mari.Untuk Thailand, ujarnya, di tingkat G to G yang menjadi payung impor beras tersebut sudah ada komitmen. Namun untuk pengadaan, negosiasinya akan dilakukan di tingkat B to B.Seperti diketahui pemerintah Thailand dan Vietnam memberi lampu hijau bagi Indonesia untuk melanjutkan kerja sama pengadaan beras di dalam negeri menyusul tingginya stok beras di dua negara tersebut. Mendag mengatakan perpanjangan kontrak kerja sama pengadaan beras bagi Indonesia dari Thailand sebesar 1 juta ton akan diperpanjang pada Desember 2011, sedangkan kontrak 1 juta ton beras dari Vietnam akan dilakukan pada akhir 2012 (September, 9 September 2011). (Bsi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel