Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Kementerian Pertanian mengakui persoalan data yang tidak akurat saat ini seringkali menjadi kendala pemerintah dalam membuat roadmap (peta jalan) dan kebijakan sektor pertanian.
 
Menteri Pertanian Suswono mengatakan dalam 3 tahun ke depan diharapkan kebijakan yang diambil sudah berdasarkan data-data yang benar dan riil.
 
"Saya akan membereskan data soal pangan, sehingga perlu langkah apa untuk terobosan [pertanian], kekurangan yang ada [data], termasuk dari berbagai beras daging, gula, sesungguhnya apakah terjadi bias atau tidak," ujarnya hari ini.
 
Dia menjelaskan apakah ada data yang bias soal produksi pangan itu disebabkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik terdapat surplus. Namun, kondisi di lapangan terjadi kenaikan harga dan impor beras oleh Bulog. Kalaupun terdapat surplus, kata dia, belum diketahui secara pasti surplus itu berada di mana. "Ini [posisi surplus beras] yang akan dibedah."
 
Mentan mencontohkan produksi jagung yang meningkat, tetapi masih tetap ada impor. Demikian juga dengan daging. BPS menyebut populasi sapi di Tanah Air 14,8 juta ekor. Namu, Indonesia membutuhkan 2,3 juta ekor sapi yang harus dipotong setiap tahun.
 
Persoalanya, apakah populasi sapi saat ini 14,8 juta ekor dapat terus bertahan jika dipotong setiap tahun 2,3 juta ton. Oleh karena itu, pada akhir bulan ini diharapkan analisa dari BPS dapat mengetahui kepastian soal sapi tersebut.
 
"Data-data dasar ini yang diperlukan, untuk betul-betul menjawab persoalan riil yang ada. Iya akan fokus kepada data, agar ada kepastian."
 
Terkait dengan produksi beras, kata dia, pemerintah tetap berpegang pada target produksi 2011 sebanyak 70,6 juta ton gabah kering giling (GKG).
 
"Target 2011 [produksi gabah] tetap 70,6 juta ton. Saya tetap meminta kepada  Dirjen [Dirjen Tanaman Pangan] untuk mencapai target 70,6 juta ton," ujarnya.
 
Demikian juga dengan produksi gula 2011. Beberapa pihak memprediksikan produksi gula tahun ini di bawah target. Pemerintah menargetkan produksi gula 2,7 juta ton.
 
Suswono optimistis produksi gula tahun ini akan meningkat dibandingkan dengan tahun lalu sebanyak 2,3 juta ton.(sut)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper