Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SPP Impor Daging Beku Tidak Transparan

 JAKARTA: Kementan dinilai tidak terbuka menerbitkan izin kuota Surat Persetujuan Pemasukan (SPP) impor daging beku.Anggota Komisi IV DPR Ian Siagian menilai Kementan tidak terbuka dalam menerbitkan izin kuota SPP impor daging beku. Ketidaktransparan

 JAKARTA: Kementan dinilai tidak terbuka menerbitkan izin kuota Surat Persetujuan Pemasukan (SPP) impor daging beku.Anggota Komisi IV DPR Ian Siagian menilai Kementan tidak terbuka dalam menerbitkan izin kuota SPP impor daging beku. Ketidaktransparan itu terutama mengenai penambahan kuota impor daging beku 28.000 ton."Pemerintah mengeluarkan SPP penambahan impor daging beku kepada lima perusahaan," katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Kementan di DPR hari ini.Ian memaparkan pada Desember 2010 pemerintah melalui Kementan menetapkan kuota impor daging beku untuk 2011 sebesar 50.000 ton. Lantas, pada Juli 2011 jumlah tersebut bertambah menjadi 72.000 ton."Sekarang pemerintah keluarkan SPP impor daging beku menjadi 100.000 ton. Ini juga tidak transparan perhitungannya," ucapnya.Selain tidak transparan, Ian menuturkan banyak beredar SPP palsu. Ini terlihat dari realisasi SPP impor daging beku 44.000 ton, padahal pemerintah mengeluarkan SPP impor daging beku 33.000 ton. Kementan menegaskan SPP daging beku impor akan diberikan kepada seluruh importir secara adil.Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Prabowo Respatiyo Caturroso mengatakan SPP akan diberikan kepada seluruh importir, sebanyak 51 importir, sesuai kemampuan dan kapasitas penyimpanan yang dimiliki masing-masing."Tidak benar kalau saya hanya memberikan SPP hanya kepada beberapa perusahaan. Semua importir menerima SPP kecuali yang tidak memenuhi syarat, terlambat mendaftar, dan lain-lain," kata Prabowo. (tw) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Nadya Kurnia
Sumber : Gloria Natalia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper