Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Pemerintah berharap masuknya investor baru asal Thailand, Siam Cement, yang mengakuisisi 30% Chandra Asri bisa mempercepat ekspansi perusahaan guna mengurangi ketergantungan terhadap impor produk petrokimia.
 
Siam Cement dikabarkan mengakuisisi 23% saham Chandra Asri yang sebelumnya dikuasai oleh Temasek dan 7% saham Barito Grup, yang kini menjadi pemegang saham mayoritas.
 
Dirjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Panggah Susanto mengatakan rencana masuknya perusahaan Thailand ke Chandra Asri tidak akan mengganggu rencana strategis pemerintah terkait industri petrokimia di Tanah Air. 
 
Menurut dia, kendati perusahaan petrokimia terbesar nasional itu dikuasai investor asing, karena masih beroperasi di Indonesia, investor tersebut harus tunduk dan patuh terhadap aturan yang ada.
 
"Pabriknya kan di Indonesia. Dikuasai asing ataupun investor dalam negeri tidak ada pengaruh negatifnya buat kita karena mereka harus tunduk pada regulasi dan kepentingan nasional," katanya hari ini.
 
Bahkan, tuturnya, pemerintah saat ini justru mengundang sebanyak-banyaknya investor ke Tanah Air untuk membangkitkan industri hilir yang berorientasi nilai tambah. Untuk mengundang investor, tuturnya, pemerintah telah menyediakan penyikapan fiskan, seperti tax holiday maupun tax allowance.  
 
Panggah mengatakan ketergantungan Indonesia terhadap impor produk petrokimia dari Thailand, juga diyakini tidak akan menimbulkan konflik kepentingan terkait dengan rencana ekspansi Chandra Asri. Bahkan, tuturnya, keberadaan investor baru asal Thailand diharapkan bisa mempercepat rencana ekspansi Chandra Asri.
 
"Ini penting untuk mengurangi ketergantungan kita dari impor, termasuk dari Thailand. Strategi bisnis mereka [Siam Cement] tidak boleh mengganggu kepentingan nasional kita dan kami yakin mereka tidak demikian," katanya.
 
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Aromatik, Olefin, dan Plastik Indonesia Fajar A.D. Budiyono mengatakan Siam Cement, PTT Thailand, dan Honam berebut saham 23% saham Temasek di Chandra Asri. Menurut dia, masuknya perusahaan Thailand maupun Korea Selatan akan positif bagi Chandra Asri terkait dengan rencana ekspansi perusahaan.
 
"Kalau PTT yang masuk, artinya mereka akan meningkatkan eksistensi mereka di Asean setelah terbatasnya pasokan bahan baku gas di negaranya. Kalau Honam, ini bisa diintegrasikan dengan rencana ekspansi mereka di Indonesia. Siapapun yang terpilih, lebih cepat, lebih baik," katanya. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper