Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industrialisasi batik skala besar disiapkan

JAKARTA:Pemerintah menyiapkan roadmap untuk mengindustrialisasikan  produk batik di Indonesia dalam skala besar untuk meningkatkan pasar di dalam negeri serta memanfaatkan peluang pasar ekspor produk berbasis budaya tersebut.Menteri Perindustrian

JAKARTA:Pemerintah menyiapkan roadmap untuk mengindustrialisasikan  produk batik di Indonesia dalam skala besar untuk meningkatkan pasar di dalam negeri serta memanfaatkan peluang pasar ekspor produk berbasis budaya tersebut.Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan  sampai sekarang ini produksi batik belum dalam tahap industrialiasi dengan jumlah produksi skala besar, yang ada sekarang hanya industri kelas menengah."Kita akan menggiring mereka. Nomer satu itu membuat industri [batik] jadi masal," kata Hidayat menjawab pertanyaan wartawan di Istana Presiden hari ini.Menperin mengatakan saat ini pasar batik di dalam negeri  baru mencapai Rp 3 triliun, padahal semestinya bisa digandakan besarannya, mengingat potensi kalangan pengusaha dan perajin produk tersebut serta animo masyarakat untuk menggunakannya.Produk batik sekarang ini, ujarnya,  kebanyakan dibuat secara indivindu oleh sentra industri perajin batik, yang kadang lebih mementingkan cita rasa seni daripada menggali selera yang diinginkan masyarakat sehingga bisa meluaskan pasar.Pemerintah mengharapkan industriliasisi sekala besar produk batik di dalam negeri bisa direalisasi pada tahun ini juga. "Demi kepentingan nasional mestinya diwajibkan baik di pemerintahan maupun swasta menggunakan batik seminggu dua kali," katanya.Sementara perajin dan desainer diharapkan terus mengembangkan  kreasinya, serta mengikuti selera masyarakat. Pemerintah sendiri, tambahnya,  akan menyelesaikan roadmap peningkatan pengembangan batik sebagai industri berwawasan budaya yang diperkirakan akan selesai dalam dua bulan mendatang."[Industri  batik skala besar diarahkan pengembangannya] di sentra-sentra batik, seperti di Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur," katanya. (Bsi) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper