JAKARTA: Kualitas apartemen dan kondominium Indonesia sebenarnya tidak kalah dengan Singapura, namun masih ada sejumlah hambatan regulasi yang mendorong warga Indonesia lebih tertarik mengoleksi apartemen mewah di Singapura.
Ketua Federasi Realestat Internasional (Federation Internationals des Administrateurs de Bien-Conselis Immobiliers /Fiabci) Asia Pasifik Teguh F. Satria mengatakan dari segi desain, kualitas bangunan dan fasilitas, produk apartemen dan kondominium di Jakarta dan Bali lebih bagus dari Singapura.
Namun, regulasi mengenai pembelian properti di tanah air masih sulit, ditambah tidak ada jaminan investasi bagi konsumen asing.
"Jadi sudah tidak aneh kalau banyak orang kaya Indonesia lebih tertarik membeli apartemen mewah di Singapura. Regulasi di Singapura lebih teratur. Padahal, kalau lihat kualitasnya tidak jauh beda," katanya saat dihubungi Bisnis untuk dimintai tanggapannya mengenai tingginya pembeli apartemen asal Indonesia di Singapura.
Teguh mengatakan sebagian besar warga Indonesia yang membeli properti di luar negeri untuk tujuan investasi jangka panjang, kemudian juga untuk keperluan akomodasi bisnis atau sekolah untuk periode tertentu. Selain Singapura, Warga Indonesia juga banyak membeli hunian di Australia, Hong Kong, dan kawasan pantai Pasifik di Amerika Serikat.
"Jumlah pemilik apartemen warga Indonesia di Australia juga banyak,"
ujar Teguh yang juga pernah menjabat Ketua Umum Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) periode 2007-2010.
Teguh mengatakan kondisi ini sebenarnya merugikan pengembang Indonesia, karena justru saat ini kesulitan menjaring pembeli dari luar negeri karena aturan kepemilikannya masih belum ada. Padahal, pengembang Indonesia juga seharusnya diberi kesempatan untuk menjaring konsumen asing maupun orang kaya Indonesia. (sut)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
