Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Kementerian Pertanian mengakui ada beberapa perusahaan importir daging yang memperjualbelikan kuota atau surat persetujuan pemasukan impor daging sapi.
 
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Prabowo Respatiyo Caturroso mengatakan untuk mengantisipasi jual-beli kuota itu, maka saat ini pihaknya sedang mengevaluasi seluruh importir daging.
 
"Ternyata ada beberapa [importir] yang memperjualbelikan SPP,” ujarnya kepada Bisnis hari ini.
 
Selain jual-beli kuota impor, kata dia, ada beberapa perusahaan importir yang tidak sepenuhnya merealisasikan kuota impor yang telah diberikan selama semester I/2011.
 
Prabowo menambahkan pihaknya akan mengeluarkan SPP setiap bulan yaitu sebanyak 7.000 ton, kendati pemerintah telah memberikan kuota impor daging 28.000 ton untuk Oktober 2011-Janauri 2012.
 
Hal itu terkait dengan permintaan importir yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) yang meminta agar Kementan mengeluarkan SPP seluruhnya sebanyak 28.000 ton.
 
Kementan telah memberikan kuota impor daging pada semester I/2011 sebanyak 42.000 ton, sedangkan pada semester II tahun ini 30.000 ton, sedangkan tambahan kuota sebanyak 21.000 ton, sehingga total kuota impor daging 2011 sebanyak 93.000 ton. Sementara itu, realisasi impor daging tahun lalu sebanyak 120.000 ton. (sut
 
Aspidi menyatakan hingga saat ini sudah ada 61 perusahaan importir yang mengajukan untuk mendapatkan kuota impor sebanyak 28.000 ton. (sut)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper