Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA:  Indonesia melalui Kementerian Koperasi dan UKM akan membantu pengembangan berbagai sektor usaha kecil menengah Maladewa melalui Kementerian Pembangunan Ekonomi negeri berpenduduk 390.000 jiwa tersebut.
 
Menteri Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan, mengatakan dalam rencana kerja sama tersebut, Indonesia sebenarnya lebih beperan. Sebab, Maladewa mengajukan permohonan agar pejabat terkait negerinya dilatih di Indonesia.
 
"Mereka ingin belajar dari kita, dan itu harus dihargai. Apalagi diinformasikan banyak orang Indonesia bekerja di sana," ujar Sjarifuddin Hasan kepada wartawan seusai menerima delegasi Maladewa dipimpin Menteri Pembangunan Ekonomi Republik Maladewa Mahmood Razee, hari ini.
 
Oleh karena itu, katanya, Indonesia harus bangga menerima fakta tersebut, karena dunia luar justru melihat situasi perkembangan di tanah air sangat luar biasa, sehingga ingin menimba pengalaman dan pengetahuan di sektor riil.
 
Permohonan itu kata Sjarifuddin Hasan, harus direspon, karena potensi negara kepulauan tersebut cukup bagus menjadi mitra Indonesia ke depan. Apalagi pertumbuhan ekonominya cukup bagus, yakni sekitar 8%.
 
Selain itu, rata-rata gaji tenaga kerja di negeri itu antara Rp4 juta—Rp7 juta per bulan. "Jadi, keinginan mereka untuk bermitra dalam konteks membina dan melatih di sektor UKM, merupakan peluang bagi Indonesia."
 
Hal lain yang dinilai positif Menkop dan UKM adalah, keinginan mereka belajar tentang industri kerajinan dan kayu. "Jika pelatihan disinergikan dengan UKM ahli kita, secara tidak langsung membantu pelaku-pelaku UKM nasional," tukas Sjarifuddin Hasan.
 
Pada pertemuan tersebut, Menkop dan UKM menjelaskan berbagai kebijakan yang dijalankan pemerintah mendukung pelaku usaha kecil menengah (UKM) nasional. Termasuk fasilitas pembiayaan usaha mikro yang diakses melalui program kredit usaha rakyat (KUR).
 
Menteri Pembangunan Ekonomi Maladewa, Mahmood Razee, menjelaskan fokus kehadiran delegasinya ke Indonesia untuk menjalin kerja sama yang diharapkan bisa ditindaklanjuti dengan penandatangan kesepakatan kerja sama (MoU).
 
"Kami optimistis Indonesia akan menjadi mitra potensial kerja sama.  Kami berharap rencana ini bisa ditindaklanjuti oleh masing-masing pejabat terkait," tutur Mahmood Razee.
 
Sebelum berkunjung ke Indonesia, delegasi Maladewa melakukan kunjungan sama ke Malaysia. Volume perdagangan antara Indonesia demean negeri itu masih rendah, karena jumlah penduduknya kecil.
 
Meski demikian, komoditas Indonesia yang sudah diekspor ke Maladewa, a.l. perlengkapan olahraga, parfum, produk makanan, dan kerajinan. Meski volume ekspor kecil, namun prospek pasar ke Maladewa cukup baik, karena berbagai komoditas itu diterima positif oleh pasar setempat. (sut)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Sarwani
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper