Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Untuk mengantisipasi kekeringan dan kekurangan air selama musim kemarau, Kementerian Pekerjaan Umum mengusulkan alternatif kenaikan tarif untuk pelanggan air minum dengan konsumsi sebesar diatas 10 meter kubik.
 
Tujuan penyesuaian tarif tersebut agar pemakaian air oleh pelanggan dengan volume cukup besar bisa berkurang, sehingga terjadi penghematan air yang bisa didistribusikan secara merata pada pelanggan lainnya.
 
Direktur Air Minum Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Danny Sutjiono mengatakan sampai saat ini pihaknya telah menghimbau puluhan PDAM untuk menaikkan tarif tersebut, namun umumnya mereka menolak karena kekhawatiran peningkatan tarif mendapat penolakan dari warga dan membuat target penjualan air menjadi terhambat.
 
"Sudah banyak yang kami himbau untuk menaikkan tarif terutama PDAM yang selama ini tarifnya masih dibawah standar, namun belum ada yang memberi respon positif atas himbauan tersebut," ujar Danny di Jakarta hari ini tanpa menjelaskan detail mana saja PDAM yang menolak tersebut.
 
Dia mengatakan kenaikan tarif itu menjadi satu-satunya alternatif yang bisa diterapkan ditengah kondisi kekeringan air sekarang ini. Pasalnya, upaya penanganan berupa himbauan pengurangan pemakaian air saja tidak akan bisa diterapkan karena permintaan kebutuhan air terus naik setiap tahunnya. 
 
Apalagi, sebenarnya menurut Danny penyesuaian tarif juga ditujukan untuk penyehatan PDAM itu sendiri, menyusul saat ini baru sebanyak 140 PDAM yang dalam kondisi sehat, dari total 380 PDAM yang ada di Indonesia. 
 
Mengenai kondisi kekurangan air yang terjadi akibat kemarau saat ini, Danny mengatakan ada sekitar 77 wilayah terutama di pulau Jawa yang berada dalam kondisi kekurangan air baku dan air minum. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Linda Tangdialla
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper